Mohon tunggu...
Oscarnoise
Oscarnoise Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Future is on your hand

Selanjutnya

Tutup

Politik

Kau Ini Bagaimana atau Kita Harus Bagaimana?

8 April 2018   08:01 Diperbarui: 8 April 2018   08:41 479
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Keramaian negeri ini tak lama akan bisa dinikmati kembali. Pesta demokrasi di bulan Juni nanti akan menentukan nasib kemana arah yang hendak dicapai. Antusiasme mungkin telah menggelora pada publik yang tak tahu mau dibawa kemana sebenarnya. Hanya sekedar perintah dari sang calon pemimpin hinggap di pikiran mereka tanpa peduli nasib bangsa kedepannya. Haha.. Mungkin itulah secuil suara hati dari para penguasa yang akan berjuang dengan cara yang mereka tentukan sendiri. 

Ambisius, silahkan saja. Tetapi, apakah itu baik untuk rakyatmu? Caramu memperoleh pemasukan guna memperoleh yang kau cita -- citakan - Itu salah. Bukan caranya menambah kertas untuk menembel layang -- layang yang sobek. Bukan caranya kau para calon penguasa bermain petak umpet dengan para pebisnis dan pengusaha untuk menambah kas finansial kampanye yang kau lakukan. Kau ini bagaimana?

Act Local Think Global. Masyarakat perlu tahu bagaimana track record para calon penguasa daerah mereka. Ijon politik tak hinggapnya dimengerti oleh semua kalangan masyarakat. Hanya segelintir yang tahu dan memang benar -- benar tahu  bagaimana menanggapi polemik konflik yang sedang mendera. Kasihan apabila rakyat terus ditipu oleh pengkhianat negeri ini yang menyebar diseluruh daerah di Indonesia. Bibit -- bibit koruptor sangat berpotensi ada dari calon pemimpin daerah (khususnya) bila melihat peta Izin Usaha Pertambangan tersebut. Banyak orang yang menganggap itu biasa. Biasa dari mana..?? Kau ini bagaimana?

Bila ditelusuri lebih mendalam, Pemilihan Kepala Daerah tahun 2018 ini sangat dipenuhi praktik -- praktik terselubung -- (terkesan sunyi), mulai dari ijon politik, politik identitas, money politic, hingga beradu lempar isu antarpasangan calon kepala daerah. Tujuan mereka hanya satu yaitu untuk kemenangan pribadi. 

Kau ini bagaimana? Inilah polemik yang pelik untuk diselesaikan pada pagelaran pesta demokrasi kali ini. Pada kenyataannya sulit menemukan pemimpin yang benar -- benar bersih. Melawan segala ancaman pribadi sepertinya lebih masif calon pemimpin lakukan daripada melawan ancaman yang akan merugikan rakyat sepenuhnya.

Kita harus bagaimana? "Kalau tidak sekarang, kapan lagi? Kalau bukan kita, siapa lagi?" Itulah semboyan dari, oleh, dan untuk masyarakat yang akan memilih calon pemimpin daerahnya. Ayo kita Jujurkan Pilkada 2018!! Cukup mudah. Bongkar dan bedah track record (calon pemimpin kepala daerah) -- Tolak segala macam praktik dalam Pilkada yang menjerumuskan -- Jujur Diri Jujur Pemimpin -  dan Tentukan Arah untuk mewujudkan mimpi yang dicita -- citakan. Pilkada Serentak 2018 -- Sukses.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun