Seringkali ketika kita mendengar hal-hal yang lebih masuk akal daripada cerita nenek moyang kita, lantas kita beralih untuk tidak mempercayainya dan menerapkannya. Padahal jika kita renungkan lebih dalam cerita dan rumor tersebut, mereka adalah sebuah metafora yang digunakan untuk menyederhanakan sesuatu yang rumit. Oleh karenanya sebelum kita open minded atau memaklumkan pembicaraan dan perlakuan orang-orang zaman sekarang apalagi anak muda zaman sekarang, hendaknya maklumkan dulu cerita-cerita atau rumor-rumor yang tidak masuk akal itu. Sebab hal tersebut adalah warisan tak benda yang diturukan oleh nenek moyang kita. sebagai anak muda tugas kita bukanlah membantah ataupun mematahkan tetapi mencari pelurusan dan pencerahan dari cerita-cerita atau rumor-rumor yang telah mereka hadirkan. Jangan sampai open minded jadi tampak sebagai pengusir kebudayaan dan warisan nenek moyang kita. Jangan sampai kita luput akan lokalitas kita, open minded harusnya mencerahkan lokalitas bukan mematahkan lokalitas.
Ketika kita banyak memaklumkan hal-hal yang normal di era sekarang dan terlihat tabu dalam cerita atau rumor orang tulen, bukan berarti harus menormalisasikan hal yang memang buruk atau bahkan melupakan warisan tak benda dari moyang kita. Open minded itu harus, open minded itu perlu. Sebagai anak muda, open minded adalah senjata terkuat kita untuk membuka wawasan, pandangan serta menjelajahi ilmu pengetahuan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H