Mau Tahu Seluk Beluk Penyeludupan  dikota Tanjungbalai Baca Bukunya
Kota Tanjungbalai terletak dikawasan Timur Sumatera Utara, berbatas dengan Kabupaten Asahan dan Kabupaten Labuhan Batu Utara (Labura), Luas wilayahnya semula hanya lebih kurang 1,99 Km, setelah perluasan kini luas wilayahnya menjadi lebih kurang 60 Km persegi, dengan 6 Kecamatan dan 30 Kelurahan. Jumlah penduduknya sekitar 180.000 jiwa yang terdiri dari berbagai etnis. Dan kota ini sebelum perluasan pernah menjadi kota berpenduduk terpadat di wilayah Asia Tenggara.
Sekitar Tahun 1990 – 2000, menjelang tumbangnya Pemerintahan Orde Baru dibawah Pemerintahan Presiden Soeharto, kota Tanjungbalai pernah menjadi kota penyeludupan terbesar dikawasan Asia Tenggara.
Barang barang komoditi seperti sembako, germen, industry dan obat obatan terlarang dari Negara Malaysia, masuk dengan bebasnya melalui penyeludupan ke Negara Indonesia via kota Tanjungbalai. Kemudian barang barang tersebut didistribusikan keberbagai kota yang ada di Indonesia.
Bebasnya penyeludupan di kota Tanjuungbalai itu, dikarenakan adanya bekingan dari pihak pihak penegak hukum, mulai dari tingkat kota/Provinsi dan pusat. Bahkan disebut sebut bahwa penyeludupan dikota Tanjungbalai itu mendapat restu dari para Jendral yang berada di Ibukota Jakarta.
Akibat bebasnya penyeludupan di kota Tanjungbalai, berdampak kepada pabrik industry germen di Tanah air. Puluhan pambrik industri germen di tanah air terpaksa gulung tikar, dan melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) terhadap ribuan buruhnya, karena pabrik industry germen itu terpaksa tutup, karena kalah bersaing dengan pakaian bekas luar negeri yang masuk secara seludupan ke Indonesia via kota Tanjungbalai.
Imbas dari bebasnya barang barang komoditi dari luar negeri masuk secara seludupan ke Indonesia via kota Tanjungbalai juga dirasakan oleh pabrik industry gula dalam negeri. Pabrik industry gula dalam negeripun tidak mampu untuk menyaingin harga gula yang masuk dari Negara Malaysia secara seludupan ke Indonesia via kota Tanjungbalai, terpaksa harus menutup pabrik industry gula. Tutupnya pabrik pabrik industry gula dalam negeri ini, dibarengi pula dengan PHK terhadap riabuan orang buruhnya.
Dampak lain yang terjadi akibat bebasnya penyeludupan di kota Tanjuungbalai, bukan saja terjadi terhadap prekonomian Negara, tapi melainkan juga menyentuh kepada rusaknya hutan hutan yang ada di Indonesia. Karena para mafia penyeludupan ini, juga menyeludupkan kayu kayu dari tebangan hutan yang mereka lakukan kenegara Malaysia, seperti hutan Aceh, Sumatera Utara, Riau, Jambi dan Sumatera Barat juga via kota Tanjungbalai.
Rusaknya hutan hutan Indonesia, tidak terlepas dari tanggungjawab pihak Negara Malaysia. Karena Negara Malaysia merupakan pintu gerbang penyeludupan kayu dari Negara Indonesia.
Kisah tentang Penyeludupan inilah yang diangkat oleh seorang penulis Kompasiana dalam bentuk novel Cinta Sang Jurnalis. Novel Cinta Sang Jurnalis ini menjeritakan tentang kisah Penyeludupan dan kehidupan para wartawan yang ada dikota Penyeludupan itu, yang mencoba untuk mengungkap praktek praktek penyeludupan di kota Tanjungbalai, yang harus berhadapan dengan kekerasan yang dilakukan oleh para mafia mafia penyeludupan di kota Tanjungbalai.
Novel Cinta Sang Jurnalis yang dicetak dua jilid ini, tidak saja bertutur dengan kisah penyeludupan itu sendiri, tapi juga penulisnya meramu novel tersebut dengan kisah cinta dua etnis antara Indonesia dan Cina.
Alur cerita dalam novel Cinta Sang Jurnalis yang dibangun oleh penulisnya, cukup sederhana. Begitu juga dengan bahasa yang dipergunakan didalam dialok dialok antara tokoh utama dengan tokoh lainnya juga dalam konstek yang sederhana dan mudah untuk dipahami. Dan penulisnya juga menyisipkan dialok dialok kocak yang dapat mengundang tawa diantara tokoh yang satu dengan tokoh yang lainnya.
Bagi yang ingin mengetahui, bagaimana seluk beluk penyeludupan yang pernah terjadi di kota tanjungbalai Tahun 1990 – 2000, yang sempat membuat Indonesia geger. Dan bagaimana pula hubungan para Mafia penyeludupan Indonesia dengan para Mafia Negara Malaysia selaku pemain dalam penyeludupan terbesar dikawasan Asia Tenggara. Novel Cinta Sang Jurnalis layak untuk dibaca. Karena semuanya terulas dan terangkum disana.
Judul Novel          : Cinta Sang Jurnalis
Penulis             : Wisnu AJ
Tebal Buku          :  236 Halaman    (Jilid I)
ISBN NO Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â : Â 978-602-6319-66-1
                     :  284  Halaman   (Jilid 2)
ISBN NO Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â : Â 978-602-6319-67-8
Dicetak Oleh        : Guepedia.com
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H