Mohon tunggu...
Nasakti On
Nasakti On Mohon Tunggu... -

Hidup adalah menunda kekalahan Karena kehidupan adalah awal dari kematian Dan Kematian adalah awal dari kehidupan Yang kekal dan abadi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Untuk Mengejar Target PAD, Pemkab Rohil Keluarkan Izin Hotel Bermasalah

20 September 2015   14:06 Diperbarui: 20 September 2015   14:23 111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Hotel Mulia/fhoto Nasakti on"][/caption]Pemerintah Kabupaten Rokan Hilir (Pemkab Rohil) nampaknya mengabaikan keluhan warganya. Demi untuk mengejar target Pendapatan Asli Daerah (PAD) Pemkab Rohil mengeluarkan izin pembangunan dan operasional hotel yang dianggap bermasalah.

Banyak hotel di Kabupaten Rohil yang tidak memiliki Analisis Dampak Lingkungan (Amdal). Salah satunya adalah Hotel Mulia yang terletak di Jalan Perdagangan kota Bagan Siapi Api Kabupaten Rokan Hilir.

Hotel yang dibangun berlantai lima itu di sinyalir tidak memiliki AMDAL. Saluran limbah dari kamar mandi di setiap kamar yang ada di hotel itu mengalir kedalam drainase. Begitunya air dari buangan tinja di sepsiteng hotel juga dialirkan oleh pemiliknya kedalam drainase. Sementara drainase yang dibangun oleh Pemkan Rohil adalah di peruntukkan, untuk pembuangan air hujan. Agar lingkungan warga tidak kebanjiran ketika hujan turun.

Drainase inilah di mamfaatkan oleh pemilik Hotel Mulia untuk membuang limbahnya. Sehingga drainase yang mengalir melintasi rumah warga di sekitar jalan Bintang, Jalan Perdagangan dan Jalan Sumatera Laut setiap harinya mencium bau yang tidak sedap dari dalam drainase tersebut.

Disamping tidak memiliki tempat pembuangan limbah, Hotel Mulia ini juga tidak memiliki lapangan/halaman parkir kenderaan, setiap pengunjung maupun tamu hotel Mulia yang menginap di hotel ini yang membawa kenderaan mobil maupun sepeda motor terpaksa diparkir pada badan jalan.

Yang tragisnya apa bila ada acara di Hotel Mulia baik yang diadakan oleh pihak intansi pemkab Rohil maupun lembaga lainnya yang menggunakan aula hotel Mulia, para peserta acara yang datang membawa kenderaanya terpaksa parkir berlapis dengan menggunakan badan jalan. Dan tidak sedikit pula kenderaan itu diparkir disembarang tempat sehingga menutup pintu masuk kerumah warga di sepanjang jalan Perdagangan. Sehingga warga kesulitan untuk masuk kedalam rumahnya.

Akibat para tamu dan pengunjung hotel Mulia memarkir kenderaannya di badan jalan, membuat badan jalan di jalan Perdagangan itu menjadi sempit dan sulit untuk dilalui. Makanya hampir disetiap ada acara di hotel tersebut sering terjadi kecelakaan di depan hotel Mulia tersebut. Dan warga juga sering bertengkar dengan pemilik hotel Hotel mulia, karena mereka sulit untuk masuk kerumahnya akibat adanya parker kenderaan di depan pintu masuk rumah warga.

Warga jalan perdagangan yang berada di sekitar hotel Mulia telah berulang kali mengingatkan pemilik hotel agar para pengunjung dan tamu hotel yang menginap di hotel Mulia agar jangan memarkir kenderaannya di depan rumah warga. Tapi jawaban yang diterima oleh warga sungguh sangat menyakitkan. Pemilik hotel dengan angkuh mengatakan bahwa masalah parker itu bukan urusannya, tapi urusan para tamu dan pengunjung hotel yang mau parkir dimana saja.

Para tamu Hotel yang datang dari Medan Sumatera Utara sempat bingung ketika akan memarkir kenderaannya, karena warga melarangnya untuk memarkir kenderaannya di depan rumah warga, sementara Hotel tidak memiliki tempat parkir.

“ Aneh, masak hotel begini besar tidak memiliki tempat parkir. Dan yang lebih anehnya lagi Pemkab nya kok mengeluarkan izin hotel yang tidak memiliki halaman parkir. Nampaknya Pemkab Rohil hanya untuk mencari keuntungan, tampa memperhatikan AMDAL yang dimiliki oleh Hotel dan tidak pula memperhatikan keluhan warganya “. Ujar tamu hotel itu menggerutu sambil mengalihkan tempat parkir kenderaanya jauh dari depan Hotel Mulia.

Untuk menghindari terjadinya hal hal yang tidak diinginkan terhadap pemilik hotel dan hotel itu, warga jalan Perdagangan kota Bagan Siapi Api meminta kepada pihak Pemkab Rokan Hilir untuk mencabut izin operasional Hotel Mulia, karena tidak sesuai dengan standart.

Jika Pemkab Rohil tidak memperhatikan keresahan warganya akibat ulah pemilik hotel Mulia, warga akan bertindak sendiri dengan caranya. Ujar para warga jalan perdagangan yang sudah merasa resah dan kesal akibat ulah pemilik hotel Mulia itu.

 

[caption caption="Kenderaan tamu/pengunjung Hotel Mulia yang parkir menutup pintu rumah warga/fhoto Nasakti on"]

[/caption]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun