Setelah lulus dari SMK tahun 2000 Mbak Teje (42) ditawari seseorang untuk kerja di sebuah salon, meski itu bukan jurusan saat dia sekolah, namun pemilik nama asli Sulastri ini menerimanya. Dia berpikir tidak ada salahnya untuk menimba pengalaman baru.
Di salon itu dia dilatih oleh sang pemilik, dan banyak liku-liku serta kejadian dalam mendapatkan keterampilan memotong rambut di tempat itu. Bahkan tak jarang mendapat perlakuan kurang mengenakkan, namun tetap saja Teje belajar dan menimba ilmu di salon itu.
Akhirnya Teje semakin menekuni dunia salon dan tata rias, sehingga sekotar 6 tahun dia belajar dari satu salon ke salon yang lain, hingga dia menikah pada tahun 2007. Setelah menikah, dia memutuskan untuk membuka salon sendiri yang berlokasi di Karangnongko kawasan Maguwoharjo, Kabupaten Sleman dengan dua orang kapster.
Di salon barunya, dia melayani haircut, smoting, rebonding, coloring, keriting, creambath, hair spa, hairmask. Mbak Teje melayani pelanggan perempuan dan laki-laki, sedangkan untuk pijat khusus perempuan.
"Namanya Salon TJ. Itu nama dari suami saya. Alhamdulillah justru nama itu membawa hoki bagi salon saya," tutur ibu dua putra ini, Selasa (27/06/2023).
Larisnya Salon TJ mendorong Mbak Teje membuka cabang di bilangan Ring Road Utara dengan dua kapster. Awalnya lancar namun kejadian buruk membuat salon cabang itu bermasalah, salon buat tongkrong dan pemasukan dibawa kabur kapsternya.
"Memang tidak mudah mempercayai orang. Itu menjadi pengalaman saya ke depannya," ucap Mbak Teje.
Akhirnya salon cabang ditutupnya, dan fokus ke salon utama di Maguwoharjo. Namun kembali ada masalah meskipun sebenarnya membuat Teje bangga. Dua kapsternya sudah terampil dan satu per satu izin keluar menikah serta mebuka salon sendiri-sendiri.
"Sedih memang. Namun saya bangga, karena ilmu yang saya dapat, daapat saya tularkan ke mereka dan diamalkan untuk usahanya," ungkap istri Sunarjo ini.
Di masa pandemi Covid-19, seperti pelaku usaha lainnya, Mbak Teje pun merasakan usahanya surut. Jarang pelanggan datang ke salonnya, karena ada aturan pembatasan aktivitas keluar rumah.
Dalam dilema untuk terus buka salon atau tutup, banyak saran dari teman dan pelanggan untuk membuka salon sendiri di rumahnya. Di mana saat itu masa kontrak tempat untuk salon habis.
Mbak Teje pun akhirnya membuka salon di rumahnya di Onggomertan RT 06 RW 26 Maguwoharjo, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman.
"Alhamdulillah apa yang saya takutkan tidak terjadi. Salon berangsur ramai dan para pelanggan lama kembali datang, meski lokasinya agak masuk di desa," kisahnya.
Berkat kerja keras didukung keuletan dan ketekunan Mbak Teje terus mengembaangkan usaha dan keterampilan. Mulai mengikuti kursus di LPK (Lebaga Pelatihan Kerja) dan meningkat ke beberapa MUA (Make Up Artist), rias pengantin hingga mengikuti ujian kompetensi tingkat nasional.
Dari situlah dia memiliki sertifikat kelas MUA, dan mulai praktik rias pengantin. Kini Salon TJ melayani rias pengantin gagrag (gaya/model) Jogja, Paes Kanigaran, Jogja Basahan, Jangan Menir, Solo Basahan, Solo Putri, Jogja Putri, Siger Sunda, dan sebagainya.
"Alhamdulillah, meski di tengan desa, salon saya membawa keberkaahan bagi keluarga. Kini, selain perawatan rambut, rias wajah, rias pengantin, make up artis, make up wisuda, saya juga melayani sewa pakaian adat," tutup Sulastri alias Mbak Teje. (Narwan Eska)
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI