KOTA MAGELANG - Saat ini pelukis asal Bali, I Made Arya Dwita Dedok masih menggelar pameran tunggal dengan tajuk "On Multiculturalism" di Gedung Lokabudaya, Jalan Aloon-Aloon Selatan No. 9, Kota Magelang, Jawa Tengah. Pameran tunggal pelukis kelahiran Denpasar, Bali, 10 Juni 1971 ini direncanakan berakhir tanggal 17 Juni 2023 mendatang.
Di sela-sela pameran di Magelang itu, ternyata ada kabar menarik yang diceritakan Dedok kepada penulis. Bahwa salah satu karyanya ikut serta dalam Pameran Pertukaran Seni Internasional Ke-22 di Museum Seni Metropolitan, Tokyo, Jepang.
"Ya, satu karya terbaru saya berjudul 'Happiness Together' ikut dalam pameran internasional di Jepang," katanya.
Karya Dedok yang menggambarkan kebahagiaan bersama tersebut ditorehkan di atas kanvas berukuran 100 cm x 60 cm menggunakan cat acrylic. Lukisan itu terpajang di Museum Seni Metropolitan, Tokyo di antara ratusan karya dari seniman berbagai negara.
Mengutip acara pembukaan pameran, Penyelenggara Pameran Katsu Shimmin mengatakan Pameran Pertukaran Seni Internasional Ke-22 ini diikuti 100 seniman lebih dari 20 negara dan memamerkan lebih dari 300 karya. Pameran akan berlangsung dari tanggal 15 Juni hingga 20 Juni 2023 ini.
Katsu Shimmin menceritakan Epidemi Covid-19 yang tiba-tiba selama tiga tahun tidak menghentikan pertukaran artistik para seniman dunia, bahkan membuat persahabatan mereka semakin kuat. Â Betapa tidak, Pameran Pertukaran Seni Internasional ke-20 pada tahun 2021 diadakan sesuai jadwal di Museum Seni Togane, dan Pameran Pertukaran Seni Internasional ke-21 pada tahun 2022 diadakan sesuai jadwal di Museum Seni Metropolitan Tokyo.
"Seni adalah sarana komunikasi yang paling langsung dan efektif lintas wilayah, ras, warna kulit, bahasa dan budaya, dan merupakan bahasa umum bagi seluruh umat manusia. Â Ini juga berarti bahwa ekspresi artistik telah melintasi semua batas ke dunia yang lebih besar," terangnya.
Dedok menambahkan, Pameran Pertukaran Seni Internasional Ke-22 adalah pertukaran dan interaksi seni internasional. Pameran ini adalah pertemuan saling menghormati, toleransi, dan saling belajar. Serta merupakan dialog akademik dan platform pertukaran untuk seniman dari seluruh dunia.
"Kegiatan ini merupakan eksplorasi dan pengalaman 'perjalanan seni' seniman dari seluruh dunia. Kami punya alasan untuk percaya bahwa ini adalah 'pesta seni internasional', budaya dan berkembangnya persahabatan seniman," terang Dedok.
Pameran ini secara khusus meluncurkan pameran tunggal Ms. Caron G. Rand, bertajuk Dark Energy: Black and Gold (Energi Gelap: Hitam dan Emas). Juga pameran tunggal Mr. Eric Sanders  dengan tema, Annan Movement (Annamotion).