"Hal ini berarti sekitar 25,83 persen siswa putri di wilayah kerja Puskesmas Grabag 1 menderita anemia," ungkap dr. Sunaryo.
Menanggulangi hal tersebut, pemerintah telah melakukan berbagai upaya melalui pendidikan gizi seimbang dan suplementasi Tablet Tambah Darah (TTD). Suplementasi TTD mulai dilaksanakan dengan minum TTD 1 tablet per minggu sepanjang tahun bagi remaja putri usia 12--18 tahun, yang berada di jenjang pendidikan SMP/sederajat dan SMA/sederajat.
Walaupun pemberian TTD pada remaja putri sudah dilakukan, lanjut dr. Sunaryo, prevalensi anemia masih cukup tinggi. Banyak faktor yang mempengaruhi, salah satunya adalah kurangnya kepatuhan remaja putri dalam mengonsumsi TTD.
"Kami berharap melalui kegiatan Aksi Bergizi, tingkat kepatuhan remaja putri dalam mengonsumsi TTD dapat meningkat," harapnya.
Selanjutnya untuk menandai dimulainya kegiatan Aksi Bergizi di SMA Negeri 1 Grabag dilakukan pelepasan balon oleh Ibu Christanti Zaenal Arifin yang disaksikan seluruh peserta. Kegiatan dilanjutkan dengan senam bersama, makan pagi bersama dengan menu gizi seimbang, dan minum TTD bersama oleh siswa putri.
Selanjutnya, dilaksanakan penyuluhan dengan tema "Remaja Milenial Remaja Sehat Bebas Anemia". Sosialiasi tentang penggunaan aplikasi Ceria (Cegah Anemia Remaja Indonesia), serta pemeriksaan kadar Hb.
Terpisah, Kepala SMA Negeri 1 Grabag, Drs. Tatak Setyono mengapresiasi dan menyambut baik Gerakan Aksi Bergizi yang telah dilaksanakan.
"Gerakan ini sangat bermanfaat bagi peserta didik dan akan kami lakukan secara rutin di SMA Negeri 1 Grabag," ujar Drs. Tatak Setyono. (Narwan Eska)
