Maka ketika generasi yang saat ini sedang menimba ilmu namun terkendala dalam hal pendidikan skill dan pendidikan karakternya, mampukah kelak menjadi seorang pemimpin? Atau 25 tahun mendatang tetap menjadi pemimpin namun dikendalikan negara lain?
Inilah salah satu renungan di saat kita memperingati hari duka 30 September. Jangan sampai kita 'lebih dahulu berduka' karena 2045 kelak kita memiliki pemimpin yang tidak memiliki skill, tidak memiliki karakter bangsa Indonesia, dan pemimpin yang abai terhadap Pancasila. Mari bersama-sama merenungi, berdiskusi, kemudian mencari solusi untuk kelangsungan bangsa ini. (Narwan Eska)
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!