Di zaman surel ini masihkah kamu butuh prangko?
Prangko adalah secarik kertas berperekat sebagai bukti telah melakukan pembayaran untuk jasa layanan pos. Prangko pertama di dunia adalah sebuah prangko hitam dengan gambar wajah Ratu Victoria. Laman bobo.grid.id (01/05/2018) menulis, prangko ini kemudian dikenal dengan nama lain yaitu 'The Penny Black', sebab bernilai 1 Penny pada masanya.
Di zaman internet ini banyak yang kurang mengenal prangko, karena kurang membutuhkannya untuk surat-menyurat lewat pos. Padahal prangko merupakan benda unik dan mampu menjadi sarana penyampai pesan.
Salah satu yang perlu kamu ketahui adalah prangko Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Prangko ini menjadi sangat spesial karena diterbitkan oleh sebuah organisasi bukan sebuah negara, layaknya prangko pada umumnya. Dilansir dari laman unstamps.org (17/09/2019) inilah fakta-fakta tentang prangko PBB yang perlu kamu tahu.
1. Sejarah prangko PBB
Pada tahun 1947, Argentina menyampaikan gagasan agar PBB mengeluarkan prangko sendiri. Kemudian tahun 1951 melalui kesepakatan perjanjian dengan otoritas pos Amerika Serikat ditetapkan penerbitan prangko PBB dalam mata uang Amerika Serikat, dan hanya digunakan di Markas Besar PBB.
Prangko PBB pertama dikeluarkan dalam denominasi dolar AS pada Hari Perserikatan Bangsa-Bangsa, 24 Oktober 1951. Prangko tersebut merupakan sebuah keberhasilan dan langsung terjual habis dalam beberapa hari.
Menurut unstamps.org (17/09/2019), pada 11 Desember 1968, sebuah perjanjian antara PBB dan Swiss Postal Telephone and Telegraph Enterprise melalui kantor Administrasi Pos PBB (UNPA) di Jenewa, menyepakati penerbitan prangko PBB pertama dalam franc Swiss pada 4 Oktober 1969. Kemudian pada 28 Juni 1979 kantor UNPA di Wina untuk menerbitkan prangko PBB pertama dalam schillings Austria pada 24 Agustus 1979.
2. Prangko PBB jadi Duta Perdamaian