Mohon tunggu...
Narwan Eska
Narwan Eska Mohon Tunggu... Jurnalis - Pemahat Rupadhatu

Berkelana di belantara sastra, berliterasi tiada henti

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Gerimis yang Menenggelamkan Hati

1 Agustus 2019   08:34 Diperbarui: 1 Agustus 2019   08:41 102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebuah mobil masuk pekarangan. Suamiku telah pulang dari perusahaan. Kusambut kedatangannya dengan senyum. Pasti dia capek. Aku lihat air mukanya menyiratkan keletihan meski ia mencoba menutupinya dengan senyum. Mungkin pekerjaannya begitu banyak.

”Siapa dia?” 

Suamiku menanyakan perempuan yang duduk di beranda.

”Oh, dia? Dia seorang pemulung yang numpang berteduh. Murni namanya, Mas”

”Murni?”

”Iya! Kenapa Mas?”

Kulihat kening Mas Pras berkerut, mengingat-ingat sesuatu.

”Ada apa Mas? Mas kenal dia?”

”Ah, tidak!”    

Aku merasakan sesuatu yang ganjil di wajah suamiku. Belum lagi aku sempat menerka-nerka, tiba-tiba Murni tergopoh-gopoh menghampiri kami dan bersimpuh di depan suamiku. Seketika ia menangis. Dipegangnya tangan Mas Pras dan ditarik-tariknya.

”Mas Pras! Pulang Mas! Teganya Mas Pras meninggalkan kami. Pulang Mas! Anak kita perempuan Mas, dia sangat ingin bertemu ayahnya. Ayo pulang Mas!”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun