Mohon tunggu...
Berlin Anjung N
Berlin Anjung N Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

A person who is interested in things to imagine.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Rewang dan Slametan, Jadi budaya guyub rukun yang perlu dilestarikan dan tetap diteruskan oleh masyarakat

11 Desember 2024   14:27 Diperbarui: 11 Desember 2024   15:23 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kebiasaan gotong royong dan guyub rukun yang telah dilakukan oleh masyarakat sejak jaman. Biasanya dilakukan oleh masyarakat di desa yang memiliki kedekatan dengan para tetangga. Rewang ini dilakukan jika di salah satu rumah tetangganya diadakan acara hajatan dan syukuran. 

Biasanya para tetangga akan hadir bila diundang untuk rewang oleh pemilik rumah namun juga datang sukarela untuk membantu agar saling tolong menolong tetap terjaga diantara tetangga. Yang dilakukan hanya membantu si pemilik rumah untuk mengolah masakan dan jajanan yang akan dibagikan untuk orang orang yang ikut dalam syukuran dilakukan si pemilik rumah. 

Para tetangga akan rewang dari pagi hingga semuanya selesai meringankan si pemilik rumah. Inilah kebiasaan, kebudayaan yang perlu kita sebagai masyarakat yang mulai sangat individual untuk dilestarikan. Untuk mempererat hubungan persaudaraan antar tetangga dan juga sesama manusia. 

Slametan
Slametan

Slametan juga dapat dilakukan untuk berbagi rezeki kepada setiap orang yang berada di sekitarmu. Berbagi dan berdoa bersama menjadi simbol yang baik untuk siapapun yang melakukannya. Keberkahan yang datang dari banyak orang dari orang yang membagikan rezekinya juga simbol baik dari slametan. Jadi slametan sendiri memiliki simbol yang baik dan telah dilakukan oleh para pendahulu sebelum kita. Karena maknanya yang dalam tidak ada salahnya harus terus dilestarikan sebagai salah satu kebudayaan negara Indonesia sendiri. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun