Kita tidak lagi menyerahkan pendidikan ini pada "teori bisik-bisik" atau video viral yang tidak jelas sumbernya.
Membangun Keberanian untuk MemulaiÂ
Jadi, bagaimana kita memulai? Tidak perlu menunggu perubahan besar. Orang tua bisa mulai dengan hal-hal kecil, seperti menjawab pertanyaan anak dengan jujur, menggunakan istilah yang benar untuk bagian tubuh, atau membaca buku bersama tentang pendidikan seks.
Guru bisa melibatkan pendidikan seks dalam kurikulum, bukan sebagai tambahan, tetapi sebagai bagian penting dari pembelajaran.
Yang terpenting adalah menciptakan lingkungan di mana pertanyaan tidak dianggap sebagai gangguan, dan rasa ingin tahu tidak dianggap sebagai dosa. Anak-anak perlu tahu bahwa mereka bisa berbicara tanpa takut dihakimi. Kita, sebagai orang dewasa, harus lebih takut pada kebodohan daripada pada kata "seks."
Mungkin, suatu hari nanti, pendidikan seks tidak lagi menjadi isu yang tabu. Mungkin, anak-anak kita akan tumbuh di dunia yang lebih terbuka, di mana pengetahuan bukan sesuatu yang harus disembunyikan, tetapi sesuatu yang dibagikan dengan penuh kasih.
Dunia di mana mereka tahu bahwa tubuh mereka adalah milik mereka sendiri, dan bahwa mereka memiliki hak untuk melindunginya.
Perubahan ini tidak akan datang dengan sendirinya. ini membutuhkan keberanian dari kita semua untuk mengakui kesalahan masa lalu dan mengambil langkah baru. Membutuhkan keberanian untuk berbicara, bahkan ketika suara kita gemetar. Karena, hakikatnya, berbicara adalah bentuk cinta yang paling nyata.
Pendidikan seks bukanlah tentang menghancurkan moral, tetapi tentang membangun generasi yang lebih sadar, lebih sehat, dan lebih kuat. Dan ketika kita akhirnya berani bicara, kita tidak hanya memecahkan tabu. Kita menciptakan masa depan yang lebih cerah untuk semua.
Pena Narr, Belajar Mencoret...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H