Akhirnya, hari ujian tiba. Pagi itu, ruang kelas terasa berbeda. Di dalam kelas, semua duduk dalam kesunyian penuh harap dan ketegangan. Saat lembar soal ditampilkan di layar komputer, saya merasa seperti berada di ambang tebing. Ada rasa takut, namun juga ada rasa yakin.
Seolah semua upaya, waktu, dan usaha kami selama ini akan diuji dalam beberapa jam saja. Ketika akhirnya saya mulai mengisi soal, entah mengapa, rasa takut itu berubah menjadi ketenangan. Semua materi yang telah saya pelajari mulai mengalir.
Dan saya merasa, apa pun hasilnya nanti, saya telah berusaha. Saya telah melewati bagian terberat menyiapkan diri, melawan rasa takut, dan menghadapi ketidakpastian.
UN bukan hanya tentang angka atau nilai, tetapi tentang apa yang kami dapatkan dari pengalaman itu. Ketika akhirnya ujian selesai, saya merasa lega, namun juga ada sedikit kebingungan. Apa yang akan terjadi setelah ini? Apakah semua ini berarti? Saya menyadari bahwa UN hanyalah satu bagian kecil dari kehidupan.
Nilai yang tercantum di rapor hanyalah angka. Semua pengalaman, setiap malam yang saya habiskan untuk belajar, semua kebingungan dan harapan, semua itu tak bisa tergantikan oleh nilai apa pun.
Dari UN, saya belajar sesuatu yang lebih dalam bahwa hidup adalah tentang bagaimana kita menghadapi setiap ujian, bukan tentang seberapa tinggi nilai yang kita dapatkan.
UN memberi kami pelajaran berharga tentang ketangguhan, tentang bagaimana menghadapi tantangan tanpa menyerah, tentang menerima hasil dari usaha keras dengan ikhlas.
Di sisi lain, UN juga memberi saya pandangan bahwa pendidikan sejati adalah tentang bagaimana kita tumbuh dan berkembang menjadi individu yang lebih baik, bukan hanya tentang nilai akademis.
Ketika akhirnya hasil UN keluar, kami semua menerima apa pun yang telah kami raih. Ada yang bahagia, ada yang sedikit kecewa, tetapi semuanya telah berusaha. Kami sadar bahwa nilai itu bukan segalanya.
Bahwa perjalanan pendidikan yang kami lalui jauh lebih berharga daripada sekadar angka di atas kertas. Pendidikan adalah tentang membentuk kami menjadi pribadi yang siap menghadapi hidup, yang bisa berpikir kritis, yang bisa beradaptasi dan berkembang di berbagai situasi.
Jadi, apakah UN perlu ada untuk mengukur kualitas pendidikan? Mungkin jawabannya tidak sesederhana itu. UN adalah alat untuk mengukur capaian akademis, tetapi bukan satu-satunya cara untuk menilai potensi setiap individu.Â