Refleksi dari percakapan singkat antara guru dan siswa di status WhatsApp tadi mengingatkan kita bahwa pendidikan tidak hanya soal mengisi kepala anak dengan ilmu, tapi juga membentuk karakter mereka.
Generasi muda adalah cerminan dari nilai-nilai yang kita tanamkan sejak dini. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk menyeimbangkan antara pendekatan humanis dan kedisiplinan.
Guru yang memanusiakan siswa adalah cerminan dari keinginan untuk menciptakan generasi yang penuh empati. Di balik itu, siswa yang menghargai guru adalah simbol dari rasa hormat dan tanggung jawab yang menjadi bagian penting dari pendidikan. Jangan sampai nilai-nilai ini terkikis oleh zaman, hanya karena ketidakseimbangan dalam penerapan konsep pendidikan.
Saat membaca unggahan teman saya pagi itu, saya bisa merasakan keletihan yang tak terucapkan di balik kata-katanya. Mendidik dengan empati adalah tugas yang mulia, tetapi menjadi tantangan ketika rasa hormat itu sendiri seolah-olah luntur di tengah arus modernisasi.
Ada keinginan yang kuat dalam diri para guru untuk terus memberikan yang terbaik, namun ada pula kerinduan akan penghargaan yang tulus dari para siswa.
Percakapan itu mungkin sederhana, tapi menyimpan makna yang mendalam. Di dunia yang semakin modern ini, mungkin sudah saatnya kita kembali mengingat bahwa pendidikan bukan hanya soal mencetak orang cerdas, tetapi juga pribadi yang penuh penghormatan.
Pendidikan yang memanusiakan bukan berarti pendidikan tanpa batas, melainkan pendidikan yang tetap berakar pada nilai-nilai penghargaan. Inilah harapan untuk generasi mendatang, generasi yang bukan hanya peka terhadap ilmu, tetapi juga tahu cara menghargai orang-orang di sekitarnya.
Dengan semangat inilah, mungkin kita semua, sebagai bagian dari masyarakat yang peduli, perlu merenungkan kembali apa yang benar-benar penting dalam pendidikan. Sebab, di tengah kebebasan yang semakin luas, terkadang yang hilang adalah sesuatu yang mendasar, yakni rasa hormat.
Pena Narr, Belajar Mencoret...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H