Mohon tunggu...
Narul Hasyim Muzadi
Narul Hasyim Muzadi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Language education

Belajar mencoret

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Meningkatkan Kualitas Membaca, Cara Mengatasi Kebiasaan Zoning Out

31 Oktober 2024   04:57 Diperbarui: 31 Oktober 2024   07:41 143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Siapa yang tidak pernah tiba-tiba melayang jauh saat membaca? Fenomena zoning out atau "melamun" adalah hal yang umum terjadi, apalagi di era yang penuh dengan distraksi. Membaca dengan fokus penuh menjadi tantangan tersendiri di tengah berbagai godaan.

Saat ini, rentang perhatian manusia semakin pendek. Berdasarkan sebuah penelitian dari Microsoft, rentang perhatian manusia kini hanya sekitar 8 detik, menurun dari 12 detik pada tahun 2000-an. Ini lebih pendek dari rentang perhatian ikan mas (Ruben Kesherim, 2024).

Ilustrasi rentang perhatian rata-rata | Image by Supportivecareaba.com/Ruben Kesherim
Ilustrasi rentang perhatian rata-rata | Image by Supportivecareaba.com/Ruben Kesherim

Akibatnya, banyak orang mendapati diri mereka mudah terhanyut dalam pikiran sendiri saat membaca, kehilangan makna, bahkan lupa apa yang baru saja dibaca.

Namun, kualitas membaca dan pemahaman dapat dipertajam dengan strategi khusus. Berikut kita akan menjelajahi penyebab, dampak, dan cara konkret untuk mengatasi zoning out dalam membaca.

Apa Penyebab Kita Sering Zoning Out?

Kondisi zoning out terjadi akibat sulitnya otak mempertahankan fokus pada satu tugas untuk waktu yang lama. Secara alami, otak cenderung mencari variasi agar terhindar dari kebosanan.

Menurut seorang pakar neuropsikologi, Daniel Levitin, otak kita dirancang untuk menghadapi berbagai rangsangan yang datang, bukan untuk fokus pada satu tugas dalam jangka waktu lama.

Dalam bukunya, The Organized Mind: Thinking Straight in the Age of Information Overload, Levitin menjelaskan bahwa otak cenderung melakukan "berpindah-pindah" fokus sebagai upaya alami untuk mengurangi kelelahan kognitif.

Ilustrasi cover buku The Organized Mind | Image by Jfdperfsolutions.com
Ilustrasi cover buku The Organized Mind | Image by Jfdperfsolutions.com

Ketika kita dipaksa untuk fokus pada satu hal secara terus-menerus, otak akan merasa lelah dan rentan beralih ke hal-hal lain, termasuk melamun, sebagai upaya untuk istirahat.

Oleh karena itu, meski kita berniat baik untuk menyelesaikan bacaan panjang atau artikel yang dalam, otak sering beralih ke "jalan keluar" saat mulai merasa jenuh.

Ada beberapa pemicu umum zoning out:

  • Kelelahan Kognitif. Saat otak sudah bekerja keras sebelumnya, energi yang tersisa sering kali tidak cukup untuk fokus.
  • Gangguan Eksternal. Suara, notifikasi ponsel, atau obrolan di sekitar bisa menarik perhatian kita dari teks.
  • Bacaan yang Kurang Menarik atau Terlalu Sulit. Saat materi tidak relevan atau sulit dipahami, otak lebih mudah beralih ke pikiran-pikiran lain.
  • Kebiasaan Multitasking. Kebiasaan mengalihkan perhatian secara terus-menerus membuat otak sulit terbiasa untuk fokus pada satu hal dalam waktu yang lebih panjang.

Mengapa Ini Penting? Dampak Zoning Out pada Kualitas Membaca

Sering kali, kita tidak menyadari dampak langsung dari zoning out, tetapi kebiasaan ini dapat memperlambat pembelajaran. Seseorang yang terus terjebak zoning out mungkin hanya membuang waktu dan tenaga, tanpa mendapatkan pemahaman yang berarti.

Mereka yang sering mengalami zoning out juga cenderung kurang memahami konteks bacaan dibanding yang bisa mempertahankan fokus.

Strategi Mengatasi Zoning Out dan Mempertahankan Fokus Membaca

Untuk mengatasi zoning out, kita bisa mencoba beberapa strategi yang dapat membantu otak mempertahankan fokus lebih lama:

1. Pilih Tempat yang Mendukung

Lingkungan berperan penting dalam menjaga fokus. Suasana yang tenang dan bebas gangguan dapat membantu meningkatkan konsentrasi. Memilih tempat yang nyaman dan minim distraksi, seperti perpustakaan atau kamar yang tenang, dapat meningkatkan kualitas membaca kita.

2. Gunakan Metode Membaca Aktif

Berinteraksi aktif dengan teks dapat membantu kita tetap fokus. Membuat catatan, menggarisbawahi, atau merangkum setiap bagian yang kita baca adalah teknik sederhana namun efektif. Metode ini tidak hanya membantu memahami bacaan tetapi juga melibatkan otak dalam proses berpikir kritis.

3. Batasi Durasi Membaca

Membaca terlalu lama dalam satu sesi dapat mengurangi fokus. Coba gunakan teknik seperti Pomodoro (25 menit membaca, 5 menit istirahat). Cara ini membantu otak tetap waspada, sehingga kecil kemungkinan terjadinya zoning out. Sesi singkat ini juga menjaga energi tetap tinggi dan memberi waktu bagi otak untuk mencerna informasi.

4. Latih Diri dengan Mindfulness

Mindfulness adalah latihan untuk menjaga kesadaran penuh pada aktivitas yang sedang dilakukan. Sebelum membaca, latihan pernapasan dalam atau meditasi singkat bisa membantu mengurangi kemungkinan zoning out. Orang yang rutin melatih mindfulness cenderung mengalami peningkatan fokus dalam aktivitas membaca.

5. Gunakan Teknik Preview

Cobalah untuk memindai teks secara cepat sebelum membaca keseluruhan. Baca judul, subjudul, kalimat pertama di setiap paragraf, dan lihat ilustrasi atau diagram. Ini membantu kamu memahami konteks sebelum masuk ke detail.

6. Teknik Visualisasi

Saat membaca, coba bayangkan skenario atau konsep dalam teks. Ini membantu otak memproses dan menyimpan informasi dengan lebih baik.

7. Tetapkan Tujuan Sebelum Membaca

Menentukan tujuan membaca bisa memberikan arah dan motivasi. Misalnya, tetapkan tujuan untuk memahami konsep utama, mencari jawaban atas pertanyaan tertentu, atau mengenali fakta penting. Ketika otak diarahkan untuk mencari informasi spesifik, fokus cenderung lebih terjaga.

Manfaat dari Membaca dengan Fokus

Dengan menerapkan strategi di atas, kita bisa mengurangi zoning out. Mereka yang mampu membaca dengan fokus tak hanya memperoleh pemahaman lebih baik, tetapi juga lebih mampu menyimpan informasi di memori jangka panjang.

Meningkatkan kualitas membaca dengan mengurangi zoning out juga membuat pengalaman membaca lebih menyenangkan, karena kita bisa "tenggelam" dalam teks, menangkap nuansa, dan mendapatkan pemahaman lebih mendalam.

***

Membaca adalah keterampilan yang sangat berharga, tetapi sering kali tidak optimal karena kebiasaan zoning out yang menghambat pemahaman. Dengan mengubah cara membaca dan meningkatkan fokus, kita bisa memetik manfaat lebih besar dari setiap kata yang kita baca.

Meskipun melatih fokus membutuhkan waktu dan kesabaran, strategi ini sangat mungkin diterapkan dalam kehidupan sehari-hari dan dapat memberikan hasil nyata.

Sumber:

Pena Narr, Belajar Mencoret...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun