Mohon tunggu...
Narul Hasyim Muzadi
Narul Hasyim Muzadi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Language education

Belajar mencoret

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Belajar Bahasa Lewat Interaksi Lingkungan: Yuk, Coba Teori Bronfenbrenner!

18 Oktober 2024   18:14 Diperbarui: 18 Oktober 2024   18:42 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Belajar bahasa bukan hanya soal duduk di kelas, mendengarkan guru, atau mengerjakan soal-soal tata bahasa. Ada banyak cara yang lebih alami, menarik, dan relevan untuk menguasai bahasa, terutama bagi anak-anak.

Salah satu pendekatan yang jarang dibahas namun sangat menarik adalah melalui teori ekologi dari Urie Bronfenbrenner, seorang psikolog yang percaya bahwa interaksi kita dengan lingkungan memengaruhi perkembangan kita. Tapi, apa sebenarnya teori ini, dan bagaimana ia bisa membantu kita belajar bahasa dengan lebih efektif?

Mari kita pelajari bersama!

Mengenal Teori Sistem Ekologi Bronfenbrenner

Teori Bronfenbrenner menganggap bahwa perkembangan manusia dipengaruhi oleh berbagai lapisan lingkungan yang saling terkait. Secara umum, ia membagi lingkungan ke dalam lima sistem, yaitu mikrosistem, mesosistem, eksosistem, makrosistem, dan kronosistem. Kelima sistem ini bekerja bersama dalam mempengaruhi cara individu berinteraksi, belajar, dan berkembang.

  • Mikrosistem: Ini adalah lingkungan terdekat kita, seperti keluarga, teman, sekolah, dan tempat bermain. Di sinilah interaksi langsung terjadi. Untuk belajar bahasa, mikrosistem bisa berupa percakapan sehari-hari dengan orang tua, guru, atau teman sebaya.
  • Mesosistem: Sistem ini adalah hubungan antara berbagai mikrosistem. Contohnya, hubungan antara rumah dan sekolah. Ketika seorang anak menggunakan bahasa yang ia pelajari di sekolah dalam percakapan dengan keluarganya di rumah, itu adalah contoh interaksi mesosistem.
  • Eksosistem: Ini mencakup lingkungan yang tidak terlibat secara langsung tetapi memengaruhi individu. Misalnya, pekerjaan orang tua yang mungkin memengaruhi bagaimana anak belajar bahasa di rumah. Jika orang tua bekerja di lingkungan yang multibahasa, anak mungkin lebih terbuka terhadap bahasa lain.
  • Makrosistem: Ini mencakup budaya, kepercayaan, dan norma sosial yang membentuk lingkungan hidup kita. Pengaruh budaya terhadap bahasa sangat kuat. Misalnya, di beberapa budaya, mengajarkan bahasa lokal diutamakan, sementara yang lain lebih mengutamakan bahasa global seperti Inggris.
  • Kronosistem: Kronosistem mengacu pada dimensi waktu dan perubahan yang dialami seseorang sepanjang hidupnya. Misalnya, perubahan teknologi yang memungkinkan akses ke aplikasi pembelajaran bahasa, seperti Duolingo atau Babbel, adalah bagian dari kronosistem.

Ilustrasi Bronfenbrenner's Ecological Systems Theory | Image by SimplyPsychology.org
Ilustrasi Bronfenbrenner's Ecological Systems Theory | Image by SimplyPsychology.org

Dengan memahami bahwa perkembangan bahasa dipengaruhi oleh berbagai sistem ini, kita bisa melihat bahwa belajar bahasa bukanlah proses yang linear, melainkan kompleks dan dinamis. Setiap lapisan lingkungan memainkan peran penting.

Interaksi dalam Mikrosistem, Kunci Pembelajaran Bahasa yang Efektif

Dalam teori Bronfenbrenner, mikrosistem dianggap sebagai lapisan paling penting karena interaksi langsung yang terjadi di sana. Bayangkan seorang anak kecil yang baru belajar bicara. Mereka belajar dari mendengar, meniru, dan berinteraksi dengan orang-orang di sekitarnya.

Lingkungan rumah adalah mikrosistem utama mereka. Bagaimana orang tua berbicara kepada mereka, bagaimana mereka diajak bicara oleh saudara atau teman, dan bahkan cara mereka berinteraksi dengan benda di sekitar mereka, semuanya mempengaruhi perkembangan bahasa.

Sebagai contoh, ketika seorang ibu berbicara dengan bayinya dan meniru suara-suara yang dibuat bayi, itu adalah interaksi dalam mikrosistem yang penting untuk pembelajaran bahasa. Anak-anak belajar melalui interaksi sosial dan pengulangan, bukan hanya dari mendengarkan pidato atau ceramah.

Bagaimana ini bisa diterapkan?

Cobalah untuk lebih aktif dalam berinteraksi dengan anak-anak di lingkungan mereka. Berbicara dengan mereka, mendengarkan cerita mereka, mengajukan pertanyaan, dan membimbing mereka untuk menjawab dengan kalimat lengkap bisa menjadi metode pembelajaran bahasa yang sangat efektif. Anak-anak yang sering diajak berbicara di rumah biasanya memiliki kemampuan berbahasa yang lebih baik ketika mereka mulai sekolah.

Mesosistem, Membangun Jembatan Antara Lingkungan Belajar

Mesosistem berperan sebagai penghubung antara lingkungan yang berbeda. Dalam konteks pembelajaran bahasa, mesosistem membantu anak mengaitkan apa yang mereka pelajari di sekolah dengan kehidupan sehari-hari di rumah.

Misalnya, seorang anak yang belajar tentang kata-kata baru di sekolah kemudian menggunakan kata-kata tersebut di rumah saat berbicara dengan orang tua atau teman-teman, sedang memanfaatkan mesosistem untuk memperkuat pembelajaran. Dengan demikian, pembelajaran bahasa tidak terbatas pada ruang kelas, melainkan terintegrasi dengan kehidupan sehari-hari.

Orang tua bisa membantu dengan mendukung apa yang dipelajari anak di sekolah. Sebagai contoh, jika anak mempelajari kosakata tentang makanan di sekolah, orang tua bisa melanjutkan percakapan tersebut di rumah saat makan malam. Ini memberikan anak kesempatan untuk menggunakan bahasa yang baru mereka pelajari dalam konteks yang lebih santai dan familiar.

Eksosistem, Pengaruh Lingkungan Tidak Langsung

Eksosistem mencakup faktor-faktor yang tidak langsung mempengaruhi anak, tetapi tetap berperan penting. Misalnya, jika orang tua bekerja di perusahaan yang menggunakan bahasa asing, mereka mungkin cenderung membawa pengaruh tersebut ke rumah. Hal ini bisa meningkatkan peluang anak terpapar bahasa lain, bahkan jika anak tidak secara langsung berinteraksi dengan lingkungan kerja tersebut.

Selain itu, eksosistem dapat mencakup akses ke teknologi yang mendukung pembelajaran bahasa, seperti aplikasi atau program televisi berbahasa asing. Eksosistem ini memperluas lingkungan belajar anak tanpa harus berada di ruang kelas formal.

Makrosistem, Peran Budaya dan Nilai Sosial

Makrosistem mencakup budaya, tradisi, dan nilai sosial yang lebih luas. Di banyak negara, pengajaran bahasa kedua atau ketiga dianggap penting untuk mempersiapkan anak-anak menghadapi dunia global. Sebagai contoh, di Indonesia, bahasa Inggris diajarkan sejak dini di banyak sekolah karena dianggap sebagai bahasa internasional yang penting.

Namun, makrosistem juga mempengaruhi bahasa lokal dan identitas budaya. Ada dorongan untuk mempertahankan bahasa daerah dan warisan budaya melalui pendidikan formal dan informal.

Seorang anak yang dibesarkan di lingkungan yang menekankan pentingnya menjaga bahasa lokal mungkin lebih terampil dalam menggunakan bahasa tersebut dalam kehidupan sehari-hari.

Kronosistem, Dimensi Waktu dalam Pembelajaran Bahasa

Terakhir, kronosistem memperhitungkan dimensi waktu dalam pembelajaran bahasa. Perubahan teknologi, metode pengajaran, dan perkembangan global semuanya mempengaruhi cara kita belajar bahasa.

Akses ke aplikasi belajar bahasa, seperti Duolingo, memberikan kesempatan belajar yang lebih fleksibel dan interaktif dibandingkan metode tradisional. Selain itu, perubahan sosial, seperti migrasi atau globalisasi, sering kali mempengaruhi bahasa apa yang dipelajari dan digunakan dalam kehidupan sehari-hari.

Mengapa Teori Bronfenbrenner Penting dalam Pembelajaran Bahasa?

Dengan memahami teori sistem ekologi Bronfenbrenner, kita bisa melihat bahwa belajar bahasa bukan hanya soal mempelajari tata bahasa atau menghafal kosakata. Sebaliknya, ia melibatkan interaksi yang kompleks antara berbagai lapisan lingkungan kita dari percakapan sehari-hari di rumah hingga pengaruh budaya yang lebih luas.

Jadi, jika Anda sedang belajar bahasa atau membantu anak-anak belajar bahasa, pertimbangkan untuk memanfaatkan semua lapisan lingkungan ini. Dengan cara ini, pembelajaran bahasa menjadi lebih alami, menyenangkan, dan efektif!

Sumber: 

Pena Narr, Belajar Mencoret...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun