Mohon tunggu...
Narul Hasyim Muzadi
Narul Hasyim Muzadi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Language education

Belajar mencoret

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Belajar Tenang dalam Keterbatasan Kendali

11 Oktober 2024   15:53 Diperbarui: 12 Oktober 2024   12:52 248
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ada kalanya kita merasa yakin bisa mengendalikan segala aspek dalam hidup. Mulai dari karier, hubungan, hingga rencana jangka panjang. Kita merasa memiliki kekuatan penuh untuk menata hidup kita sesuai dengan keinginan.

Namun, seiring berjalannya waktu, kita dihadapkan pada kenyataan bahwa tidak semua hal berada dalam kendali kita. Ada hal-hal yang terjadi di luar rencana, terkadang dengan cara yang tak terduga, dan meski sekeras apapun usaha kita untuk mengatur semuanya, beberapa hal tetap meleset dari perkiraan.

Pernahkah kamu merasa sudah menyusun rencana matang, namun tiba-tiba semuanya berantakan karena satu hal yang tak bisa kamu kendalikan? Misalnya, kamu sudah merencanakan liburan dengan baik, memesan tiket, hotel, dan menyiapkan itinerary, namun cuaca buruk tiba-tiba datang dan menghancurkan semua rencana. Di momen seperti ini, kita mungkin merasa frustrasi dan bertanya-tanya mengapa semua hal tidak berjalan sesuai keinginan kita.

Di sisi lain, pengalaman seperti ini mengajarkan kita satu hal penting bahwa kita tidak harus selalu mengendalikan segalanya. Ada kekuatan yang lebih besar dari diri kita, yang sudah mengatur segalanya dalam hidup ini.

Kita hanya perlu menerima kenyataan bahwa ada hal-hal di luar kendali kita dan tidak ada salahnya untuk melepaskan sebagian kontrol yang terlalu kuat kita genggam.

Melepaskan kontrol bukan berarti kita menjadi pasrah dan tidak berusaha. Sebaliknya, ini adalah cara kita belajar untuk lebih bijak dalam menyikapi hidup. Memahami bahwa kita hanya bisa mengendalikan apa yang ada dalam lingkup kemampuan kita, seperti sikap, usaha, dan keputusan, sementara hasil akhirnya sering kali bergantung pada faktor eksternal yang tidak dapat kita prediksi.

Ini seperti seorang pelaut yang dapat mengendalikan layarnya, tapi tidak bisa menentukan arah angin. Yang bisa ia lakukan hanyalah menyesuaikan diri dengan arah angin tersebut, bukan memaksanya.

Ketenangan datang ketika kita mampu menerima kenyataan bahwa ada bagian dari hidup ini yang sudah diatur oleh sesuatu yang lebih besar dari kita. Hal ini bisa disebut takdir, alam semesta, atau bahkan Tuhan, tergantung keyakinan masing-masing.

Namun, intinya adalah bahwa saat kita menyadari bahwa kita tidak perlu mengatur segalanya, kita bisa hidup dengan lebih tenang dan bahagia. Ada kedamaian dalam menerima bahwa kita tidak perlu memaksakan segalanya untuk berjalan sesuai dengan apa yang kita inginkan.

Sebuah pepatah bijak mengatakan bahwa ada tiga hal dalam hidup yang harus kita terima: hal-hal yang dapat kita kendalikan, hal-hal yang tidak dapat kita kendalikan, dan kebijaksanaan untuk membedakan keduanya. Kebijaksanaan inilah yang seringkali kita lupakan. Kita terlalu fokus untuk mengatur segalanya, hingga akhirnya menjadi terobsesi dengan hal-hal yang sebenarnya tidak bisa kita atur.

Ketika rencana tidak berjalan sesuai harapan, kita merasa gagal. Padahal, kegagalan tersebut bukanlah karena kurangnya usaha atau kemampuan kita, tetapi karena ada faktor di luar kendali yang memengaruhi hasilnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun