Menghadapi stres sering kali terasa seperti berjalan di atas tali, satu langkah salah dan kita bisa jatuh ke jurang kelelahan. Kesibukan pekerjaan, tugas rumah tangga, dan tuntutan sosial membuat kita kerap merasa tercekik.
Meski ada berbagai cara untuk meredakan stres, seperti meditasi atau olahraga, ada satu metode sederhana yang sering kali terlupakan, yaitu tertawa.
Tertawa adalah salah satu respons alami tubuh kita yang bisa langsung meredakan ketegangan. Ketika kita tertawa, tubuh melepaskan endorfin (hormon kebahagiaan) yang mampu mengurangi stres dan membuat kita merasa lebih baik.
Tidak hanya itu, tertawa juga membantu menurunkan kadar kortisol, hormon stres yang bisa memicu kelelahan mental. Jadi, tertawa bukan hanya ekspresi kebahagiaan sesaat, tapi juga terapi gratis yang dapat membantu kita mengelola tekanan sehari-hari.
Di tengah kesibukan, kita sering kali tenggelam dalam rutinitas yang menjemukan. Pekerjaan seolah-olah tidak ada habisnya, dan masalah terus berdatangan. Namun, humor bisa menjadi jembatan menuju kelegaan.
Bayangkan saat kamu dikejar deadline dan tiba-tiba mendengar lelucon konyol dari teman sekantor. Seketika, tekanan yang tadinya berat terasa sedikit lebih ringan. Itu bukan karena masalahnya hilang, tetapi karena kita diberi kesempatan untuk melepaskan sejenak dan mengambil jeda dari rasa tertekan.
Humor membantu kita melihat sesuatu dari sudut pandang yang berbeda. Situasi yang tadinya terasa mencekam bisa berubah menjadi bahan tawa, bukan karena kita tidak peduli, tapi karena kita memilih untuk tidak terlalu terbebani olehnya.
Misalnya, saat kamu merasa stres karena terjebak macet, coba bayangkan situasi itu dari perspektif yang lucu, seolah-olah kamu berada di dalam adegan film komedi. Dengan sedikit humor, apa yang tadinya bikin jengkel bisa berubah menjadi sesuatu yang tidak terlalu mengganggu.
Tertawa juga bisa mendekatkan kita dengan orang lain. Di lingkungan kerja, humor ringan dapat mencairkan suasana dan membuat kolaborasi menjadi lebih menyenangkan.