Mohon tunggu...
Narul Hasyim Muzadi
Narul Hasyim Muzadi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Language education

Belajar mencoret

Selanjutnya

Tutup

Parenting Artikel Utama

Parenting Goals, Bagaimana Karakter Orangtua Bikin Pola Asuh Jadi On Point?

28 September 2024   13:17 Diperbarui: 29 September 2024   13:21 109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi karakterk orangtua | Image by Freepik

Di sisi lain, ada juga "permissive parenting", di mana orangtua lebih longgar dalam memberikan batasan. Gaya ini bisa cocok untuk anak-anak yang membutuhkan ruang lebih untuk mengekspresikan diri, tetapi bisa jadi bumerang jika tidak diimbangi dengan pengawasan yang baik.

Kemudian ada "authoritarian parenting", yang lebih fokus pada kontrol dan disiplin, sering kali membuat anak merasa kurang dihargai atau tidak bebas berekspresi.

Lalu, bagaimana cara orangtua menentukan parenting style yang tepat? Jawabannya, tentu tergantung pada karakter kamu sebagai orangtua dan kebutuhan unik anak. Kamu tidak perlu merasa harus mengikuti satu gaya saja. Fleksibilitas adalah kunci, dan kamu bisa mengombinasikan beberapa gaya sesuai dengan situasi.

Membangun Pola Asuh On Point yang Selaras dengan Karakter

Nah, bagaimana caranya membangun pola asuh yang on point? Langkah pertama adalah dengan memahami karakter kita sendiri. Apakah kita cenderung menjadi orangtua yang mengutamakan struktur atau lebih fleksibel? Apakah kita tipe yang mudah berempati atau lebih rasional dalam mengambil keputusan?

Setelah memahami karakter kita sendiri, langkah berikutnya adalah memahami kebutuhan anak. Setiap anak adalah individu yang unik, dengan kepribadian dan kebutuhan emosional yang berbeda.

Orangtua yang efektif adalah mereka yang bisa menyesuaikan karakter mereka dengan kebutuhan anak, bukan memaksakan satu pendekatan untuk semua.

Misalnya, kalau kamu orangtua yang cenderung tegas, mungkin kamu bisa berusaha lebih empatik dan memberikan ruang bagi anak untuk mengungkapkan perasaan mereka. Sebaliknya, kalau kamu lebih santai, mungkin penting untuk memastikan anak tetap memiliki batasan dan struktur yang jelas dalam keseharian mereka.

Komunikasi sebagai Kunci Pola Asuh

Satu hal yang sering dilupakan dalam pola asuh adalah pentingnya komunikasi yang terbuka antara orangtua dan anak. Apa pun karakter kita sebagai orangtua, komunikasi yang baik akan menjadi jembatan yang menghubungkan kebutuhan anak dengan nilai-nilai yang kita bawa.

Misalnya, ketika anak mengalami kesulitan atau masalah, daripada langsung menghakimi atau memberi solusi, coba mulai dengan mendengarkan mereka terlebih dahulu.

Komunikasi yang baik bukan hanya tentang berbicara, tetapi juga mendengarkan dengan tulus. Anak-anak, terutama yang masih dalam masa pertumbuhan, sangat membutuhkan perasaan bahwa mereka didengarkan dan dihargai.

Jika orangtua mampu menciptakan suasana komunikasi yang terbuka, anak-anak akan merasa lebih nyaman untuk berbicara tentang perasaan dan masalah mereka.

Fleksibilitas dalam Pola Asuh, Menghadapi Dinamika Zaman

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun