Mohon tunggu...
Narul Hasyim Muzadi
Narul Hasyim Muzadi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Language education

Belajar mencoret

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Obrolan Paling Mahal, Mahasiswa Akhir dan Dosen Pembimbing

27 September 2024   18:31 Diperbarui: 27 September 2024   18:36 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bagi mahasiswa akhir, ada satu jenis obrolan yang bisa dibilang paling mahal. Bukan tentang uang, tetapi tentang nilai yang terkandung di dalamnya. Ya, itulah obrolan antara mahasiswa akhir dan dosen pembimbing.

Pertemuan ini bukan sekadar soal "progress skripsi sampai mana" atau "revisi yang belum selesai." Lebih dari itu, ada nasihat-nasihat, pelajaran berharga, bahkan doa yang terkadang terucap dengan tulus dari seorang dosen pembimbing (dospem) kepada mahasiswa.

Bagi sebagian besar mahasiswa, setiap kali mendengar kata "dospem," ada perasaan yang bercampur aduk antara takut, khawatir, tetapi juga penuh harap. Takut karena tak jarang ada revisi besar yang mungkin akan diberikan, khawatir jika progres skripsi belum sesuai harapan, tetapi juga penuh harap bahwa pertemuan dengan dospem bisa menjadi jalan terang untuk segera menyelesaikan tugas akhir.

Namun, di balik itu semua, interaksi antara mahasiswa akhir dan dospem adalah salah satu pengalaman paling kaya dan bermakna selama masa perkuliahan.

Bukan Sekadar Skripsi, Pelajaran Hidup dari Dospem

Banyak mahasiswa akhir yang berpikir bahwa pertemuan dengan dospem hanya sebatas mengoreksi tulisan atau memberi arahan teknis tentang skripsi. Namun, jika dilihat lebih dalam, di sinilah tempat mahasiswa belajar tentang kehidupan.

Ketika seorang dospem memberikan nasihat, mereka bukan hanya berbicara tentang metode penelitian atau format penulisan, tetapi juga memberikan wawasan tentang bagaimana menjalani hidup dengan penuh tanggung jawab, ketekunan, dan disiplin.

Ada kalanya dospem akan mengatakan sesuatu yang mungkin tidak disangka-sangka oleh mahasiswa, seperti, "Kamu ini cerdas, tapi kamu terlalu banyak menunda." Nasihat seperti ini, meskipun terdengar sederhana, bisa menjadi tamparan yang menyadarkan bahwa kecerdasan saja tidak cukup.

Mahasiswa belajar bahwa keberhasilan tidak hanya bergantung pada kemampuan akademis, tetapi juga pada bagaimana kita mengelola waktu dan berdisiplin dalam menyelesaikan tanggung jawab.

Nasihat dari dospem sering kali mengandung hikmah yang jauh melampaui urusan akademik. Mereka mengajarkan tentang pentingnya konsistensi, bagaimana menghadapi kegagalan, dan cara bertahan di tengah tekanan.

Mahasiswa akhir sering kali dihadapkan pada dilema besar di satu sisi, mereka ingin segera lulus, di sisi lain, mereka takut jika skripsi mereka tidak sesuai harapan. Di sinilah dospem hadir sebagai sosok yang bisa memberikan pencerahan.

Doa dan Dukungan Emosional

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun