Mohon tunggu...
Narul Hasyim Muzadi
Narul Hasyim Muzadi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Language education

Belajar mencoret

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kebenaran sebagai Fondasi, Hidup Bertahan dengan Integritas

23 September 2024   10:29 Diperbarui: 23 September 2024   10:44 181
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi kebenaran | Image by Resonance/Daniel Good

Bertahan hidup selalu menjadi topik menarik dalam kehidupan manusia. Setiap individu, kelompok, hingga bangsa, pada dasarnya ingin tetap eksis, bertahan di tengah perubahan zaman, dan menghadapi berbagai tantangan.

Di balik itu semua, ada satu elemen penting yang sering kali dilupakan atau diabaikan, yakni kebenaran. Tidak sedikit yang berpikir bahwa bertahan hidup harus melibatkan kompromi atau bahkan pengorbanan terhadap prinsip-prinsip dasar yang benar.

Namun, bertahan hidup di atas kebenaran justru adalah hal yang tidak perlu dipermasalahkan. Mengapa demikian?

Kebenaran sebagai Dasar Bertahan Hidup

Bertahan hidup, baik dalam konteks individu maupun kolektif, sering kali dikaitkan dengan adaptasi dan kompromi. Kita cenderung berpikir bahwa untuk tetap bertahan, kita harus "menyesuaikan diri" dengan realitas yang ada, bahkan jika realitas tersebut melibatkan ketidakbenaran atau sesuatu yang salah.

Namun, pada dasarnya kebenaran bukanlah hal yang boleh diabaikan begitu saja. Bertahan hidup di atas kebenaran berarti hidup dengan prinsip yang kuat, sesuatu yang justru menjadi fondasi kokoh dalam menghadapi perubahan dan tantangan yang ada.

Dalam konteks sosial, kebenaran sering kali dihadapkan pada godaan pragmatisme. Orang sering berkata, "Kamu harus fleksibel kalau mau bertahan." Tentu, ada nilai dalam fleksibilitas, tetapi bukan berarti fleksibilitas harus menghancurkan prinsip yang benar.

Misalnya, ketika seseorang dihadapkan pada situasi di mana kejujuran akan merugikannya, apakah dia harus mengorbankan kejujuran demi keuntungan jangka pendek? Jawabannya adalah bertahan hidup di atas kebenaran, bahkan dalam situasi sulit, akan selalu memberikan hasil jangka panjang yang lebih baik.

Mengapa Kebenaran Tak Perlu Dipermasalahkan?

Kebenaran, sebagai nilai fundamental, tidak perlu diperdebatkan atau dipertanyakan keberadaannya dalam kehidupan sehari-hari. Ia adalah dasar dari moralitas, keadilan, dan integritas.

Ketika kita mulai mempertanyakan apakah kebenaran perlu diperhatikan atau tidak dalam bertahan hidup, kita sebenarnya sedang membuka pintu bagi ketidakadilan dan kepalsuan.

Sebagai contoh, dalam dunia kerja tidak jarang seseorang dihadapkan pada dilema antara mengejar kesuksesan dengan cara-cara yang tidak etis atau tetap teguh pada prinsip kebenaran. Pada awalnya, mengambil jalan pintas dengan mengabaikan kebenaran mungkin tampak seperti cara yang lebih mudah untuk bertahan atau bahkan maju.

Namun, dalam jangka panjang, integritas yang dibangun di atas kebenaran justru memberikan hasil yang lebih baik. Mereka yang memilih jalan yang benar akan memiliki fondasi yang lebih kokoh, hubungan yang lebih sehat, dan reputasi yang lebih terjaga.

Kebenaran juga tidak perlu dipermasalahkan karena pada dasarnya, ia selalu menemukan jalannya untuk diakui. Ada pepatah yang mengatakan bahwa "kebenaran akan selalu menang." Meski terkadang tersembunyi atau diabaikan, kebenaran pada akhirnya akan muncul dan membawa dampaknya sendiri.

Orang yang hidup dengan jujur, adil, dan sesuai dengan kebenaran akan menikmati ketenangan batin dan rasa aman yang tidak dapat diberikan oleh hal-hal lain.

Tantangan dalam Menjaga Kebenaran

Meskipun demikian, bertahan hidup di atas kebenaran bukan tanpa tantangan. Dunia saat ini sering kali membingungkan, penuh dengan informasi yang saling bertentangan, opini yang memecah belah, dan tekanan sosial yang besar.

Kebenaran tidak lagi terlihat hitam-putih, tetapi menjadi sesuatu yang diperdebatkan dan bahkan dimanipulasi. Namun, inilah saatnya kita lebih teguh dalam mempertahankan kebenaran.

Bertahan hidup di atas kebenaran berarti harus siap untuk menghadapi berbagai tekanan, baik dari lingkungan kerja, pertemanan, keluarga, maupun masyarakat luas. Seseorang mungkin dicap kaku atau terlalu idealis karena memilih jalur yang sesuai dengan kebenaran.

Namun, inilah harga yang harus dibayar jika kita ingin hidup dengan integritas dan kejujuran. Kebenaran adalah sesuatu yang berharga dan patut diperjuangkan, tidak peduli seberapa sulitnya perjalanan itu.

Tekanan dari luar yang mengajak kita untuk mengkompromikan kebenaran sering kali datang dengan janji kemudahan. Misalnya, dalam dunia bisnis, mengakali peraturan atau menyembunyikan fakta dapat memberikan keuntungan finansial dalam jangka pendek.

Namun, setiap keputusan yang melanggar prinsip kebenaran akan membawa konsekuensi, baik secara moral maupun profesional.

Oleh karena itu, menghadapi tekanan eksternal dan tetap setia pada kebenaran adalah langkah penting dalam bertahan hidup dengan bermartabat.

Manfaat Bertahan Hidup di Atas Kebenaran

Jika kita mampu bertahan hidup di atas kebenaran, kita akan menikmati banyak manfaat jangka panjang. Salah satu manfaat terbesar adalah rasa damai batin. Ketika seseorang hidup sesuai dengan kebenaran, ia tidak perlu merasa khawatir tentang hal-hal yang mungkin terungkap di kemudian hari.

Ketenangan batin ini adalah salah satu hal yang paling berharga dalam hidup, dan hanya dapat diperoleh ketika seseorang konsisten dalam menjalani hidup berdasarkan kebenaran.

Selain itu, bertahan hidup di atas kebenaran juga membangun reputasi yang baik. Reputasi bukan sesuatu yang dibangun dalam sehari, melainkan hasil dari tindakan dan keputusan yang diambil secara konsisten selama bertahun-tahun.

Seseorang yang dikenal jujur dan adil akan lebih dihormati dan dipercaya, baik dalam lingkungan profesional maupun personal. Kepercayaan ini, pada akhirnya, akan membuka banyak peluang dan memberikan perlindungan dalam situasi sulit.

Lebih dari itu, hidup di atas kebenaran juga memberikan dampak positif pada orang-orang di sekitar kita. Ketika kita menunjukkan integritas dan konsistensi, kita menjadi contoh bagi orang lain untuk melakukan hal yang sama.

Di tengah dunia yang sering kali dipenuhi dengan kebohongan dan manipulasi, orang-orang yang tetap teguh pada kebenaran akan menjadi sumber inspirasi dan harapan.

Kebenaran sebagai Pilar Kehidupan

Pada akhirnya, bertahan hidup di atas kebenaran adalah hal yang sangat penting dan tidak perlu dipermasalahkan. Kebenaran adalah pilar yang menopang kehidupan yang bermartabat, adil, dan berkelanjutan.

Meski jalan untuk mempertahankan kebenaran mungkin tidak selalu mudah, manfaat yang didapatkan jauh lebih besar dibandingkan dengan kompromi yang mengorbankan prinsip-prinsip fundamental.

Oleh karena itu, dalam setiap langkah kehidupan kita, mari terus mengingat bahwa bertahan hidup bukan hanya soal menyesuaikan diri atau bertahan secara fisik, tetapi juga tentang menjaga integritas dan kebenaran.

Hanya dengan cara inilah kita bisa bertahan hidup, tidak hanya secara jasmani, tetapi juga secara moral dan spiritual, dengan tetap merasa bangga pada diri sendiri.

Pena Narr, Belajar Mencoret...

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun