Mohon tunggu...
Narul Hasyim Muzadi
Narul Hasyim Muzadi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Language education

Belajar mencoret

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Ritme Sehat yang Fleksibel, Menyesuaikan Gaya Hidup Sehat dengan Aktivitas Sehari-hari

20 September 2024   10:32 Diperbarui: 20 September 2024   10:33 163
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi menjaga konsisten olahraga di rumah | Image by Halodoc

Pernah nggak sih kamu merasa bahwa hidup sehat itu kayak sesuatu yang susah banget dilakukan? Apalagi kalau udah kerjaan numpuk, jadwal padat, atau kegiatan seolah nggak ada habisnya.

Rasanya, mau olahraga rutin atau makan sehat itu jadi beban yang berat banget. Tapi, apa memang harus seketat itu buat bisa hidup sehat? Jawabannya, nggak selalu. Sebenarnya, kesehatan itu bisa lebih fleksibel dan nggak serumit yang dibayangkan.

Kuncinya, kamu Cuma perlu menyesuaikan gaya hidup sehat dengan aktivitas harianmu tanpa harus memaksakan diri.

Kenapa Harus Fleksibel?

Kalau kita ngomongin soal kesehatan, seringkali yang kebayang adalah aturan ketat soal makan, olahraga, dan pola hidup yang "seharusnya". Padahal, nggak ada aturan baku yang cocok buat semua orang.

Setiap orang punya ritme hidup yang beda-beda, jadi kunci utamanya adalah gimana kamu bisa menyelipkan kebiasaan sehat ke dalam rutinitasmu sehari-hari.

Misalnya, daripada memaksa diri ikut kelas gym yang bikin kamu stres, kenapa nggak mulai dengan hal kecil yang lebih kamu nikmati? Jalan kaki keliling kompleks, bersepeda ke kantor, atau mungkin olahraga di rumah yang gampang dilakukan kapan aja.

Ilustrasi bersepeda ke tempat kerja | Image by Kompas.com
Ilustrasi bersepeda ke tempat kerja | Image by Kompas.com

Jadi, kesehatan itu sebenarnya tentang gimana kamu bisa konsisten dalam melakukan hal-hal baik, walau kecil. Nggak usah langsung yang ekstrim.

Menyelipkan Kesehatan di Sela-Sela Kesibukan

Nggak semua orang punya waktu luang yang banyak buat fokus hanya pada kesehatan, dan itu wajar banget. Tapi, bukan berarti kamu nggak bisa hidup sehat. Intinya, coba lihat rutinitas harianmu dan cari celah di mana kamu bisa memasukkan hal-hal sehat di dalamnya.

Misalnya, kalau kamu sering duduk berjam-jam di kantor, kenapa nggak selipkan waktu buat peregangan setiap 30 menit sekali? Selain itu, daripada menggunakan lift, pilihlah tangga saat memungkinkan. Atau kalau kamu biasanya minum kopi di pagi hari, tambahkan juga segelas air putih setelahnya untuk menjaga hidrasi.

Hal kecil kayak gitu lama-lama akan jadi kebiasaan, dan tubuhmu pasti akan merasakannya. Sama halnya dengan makan. Nggak harus selalu salad atau makanan organik mahal, cukup tambahkan lebih banyak sayuran atau pilih makanan yang nggak terlalu berminyak. Fleksibel tapi tetap bermanfaat.

Ilustrasi salad sayur | Image by Diadona.id
Ilustrasi salad sayur | Image by Diadona.id

Dengarkan Tubuhmu, Jangan Ikut Tren

Penting banget buat kamu sadar bahwa kesehatan itu nggak bisa diseragamkan. Apa yang cocok buat orang lain belum tentu cocok buat kamu. Setiap orang punya kebutuhan dan ritme yang beda, jadi jangan terpaku sama tren kesehatan yang lagi hype di luar sana.

Coba tanya ke diri sendiri, kapan tubuhmu merasa paling bertenaga? Mungkin kamu tipe orang yang lebih suka olahraga sore ketimbang pagi. Atau mungkin kamu lebih suka jogging di akhir pekan daripada ikut kelas zumba yang lagi hits. Itu semua nggak masalah, yang penting kamu nyaman dan tubuhmu bisa merespon positif.

Begitu juga soal makan. Ada yang cocok sama diet keto, ada yang lebih nyaman dengan pola makan nabati. Nggak perlu merasa harus ikut arus. Dengarkan apa yang tubuhmu katakan dan sesuaikan dengan kebutuhanmu.

Bukan Malas, Tapi Pintar Mengatur

Fleksibilitas dalam hidup sehat seringkali disalahartikan sebagai "nggak niat" atau "malas". Padahal, fleksibilitas itu adalah bentuk dari kepintaran mengatur waktu dan prioritas.

Kalau kamu paham bahwa hidupmu penuh kesibukan dan nggak bisa setiap hari pergi ke gym, ya cari alternatif. Nggak perlu merasa gagal hanya karena kamu nggak bisa ikut program diet atau olahraga yang lagi tren.

Kuncinya adalah kamu tetap menjalani pola hidup sehat tanpa harus merasa tertekan. Fleksibilitas itu memberi ruang buat kamu untuk tetap bertanggung jawab atas kesehatanmu tanpa harus mengorbankan hal-hal penting lain dalam hidup, seperti pekerjaan, keluarga, atau hobi.

Fleksibilitas Juga Butuh Komitmen

Satu hal yang perlu diingat, fleksibilitas bukan berarti kamu bisa seenaknya. Biarpun kamu menyesuaikan gaya hidup sehat dengan aktivitas sehari-hari, tetap dibutuhkan komitmen buat terus melakukannya. Karena tanpa komitmen, fleksibilitas malah bisa berubah jadi alasan buat nggak berusaha sama sekali.

Ilustrasi menjaga konsisten olahraga di rumah | Image by Halodoc
Ilustrasi menjaga konsisten olahraga di rumah | Image by Halodoc

Misalnya, kalau kamu udah tahu bahwa olahraga ringan 10-15 menit setiap pagi itu bisa dilakukan tanpa mengganggu jadwalmu, ya lakukan dengan konsisten. Sekalipun ringan, tapi kalau rutin, dampaknya pasti terasa.

Membuat Kebiasaan Sehat Jadi Bagian dari Hidupmu

Untuk membangun kebiasaan sehat yang fleksibel, coba mulai dari hal-hal kecil. Nggak usah langsung mengubah semuanya sekaligus. Mulai dari satu hal, misalnya, minum lebih banyak air setiap hari. Lalu, tambahkan hal kecil lainnya, seperti lebih sering jalan kaki. Lama-lama, hal-hal kecil itu akan menjadi bagian dari rutinitasmu, tanpa kamu sadari.

Ketika kamu sudah menemukan ritme yang pas, kebiasaan sehat ini akan terasa ringan dan nggak lagi jadi beban. Kamu bahkan akan merasa lebih nyaman karena nggak ada tekanan buat menjalani hidup sehat dengan cara tertentu yang nggak cocok buatmu.

Jangan Lupakan Keseimbangan

Hidup sehat itu bukan tentang menjadi sempurna setiap saat. Terkadang, ada hari-hari di mana kamu merasa malas berolahraga atau terpaksa makan junk food karena nggak ada pilihan lain. Dan itu nggak apa-apa! Kesehatan adalah soal keseimbangan, bukan kesempurnaan.

Yang terpenting adalah kamu tetap berusaha membuat keputusan yang lebih baik, lebih sehat, tapi tanpa merasa tertekan atau bersalah. Hari ini mungkin kamu skip olahraga, tapi besok kamu bisa kembali lagi.

Fleksibilitas itu memungkinkan kamu untuk hidup sehat tanpa harus merasa bersalah ketika ada hari-hari yang kurang ideal.

Kesehatan Itu Personal

Jadi, kalau kamu merasa kesulitan menjaga kesehatan di tengah aktivitas yang padat, ingatlah bahwa kesehatan itu bisa disesuaikan dengan gaya hidupmu sendiri. Temukan cara yang paling nyaman dan realistis untukmu. Nggak perlu ikut tren atau memaksakan diri menjalani pola hidup yang bikin stres.

Fleksibilitas adalah kunci buat menjadikan hidup sehat lebih mudah dan berkelanjutan. Kesehatan itu perjalanan, bukan tujuan akhir yang harus dicapai dengan cara yang kaku.

Jadi, yuk, mulai hari ini kita coba untuk lebih fleksibel dalam menjaga kesehatan, tapi tetap komitmen. Siap menjalani hidup sehat dengan caramu?

Pena Narr, Belajar Mencoret...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun