Mohon tunggu...
Narul Hasyim Muzadi
Narul Hasyim Muzadi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Language education

Belajar mencoret

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Smart Consumer, Tips Anak Muda Menyaring Informasi di Era Post-Truth

12 September 2024   04:59 Diperbarui: 12 September 2024   05:49 90
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seberapa sering Anda terpancing untuk mengklik artikel hanya karena judulnya terasa begitu heboh atau kontroversial? Headline yang bombastis seringkali digunakan untuk menarik perhatian dan memicu emosi. Sayangnya, ini adalah taktik umum yang digunakan oleh penyebar disinformasi.

Jadi, alih-alih terpaku pada judul, coba baca isinya dengan teliti. Apakah kontennya benar-benar sesuai dengan judulnya, atau hanya permainan kata-kata yang menyesatkan?

"Smart consumer" informasi akan selalu skeptis terhadap berita dengan judul yang terlalu bagus (atau terlalu buruk) untuk menjadi kenyataan. Jangan mudah terprovokasi sebelum memahami konteks informasi secara utuh.

4. Gunakan Teknologi untuk Memeriksa Fakta

Sebagai anak muda yang hidup di zaman serba digital, Anda memiliki keunggulan tersendiri akses ke teknologi yang dapat membantu Anda memeriksa fakta dengan mudah.

Banyak platform online menyediakan alat untuk mendeteksi berita palsu atau memverifikasi klaim yang dibuat di media sosial. Beberapa aplikasi bahkan secara otomatis memberikan label peringatan pada konten yang berpotensi menyesatkan.

Selain itu, situs-situs pengecekan fakta seperti Snopes, FactCheck.org, dan Hoax-Slayer bisa membantu Anda mengetahui kebenaran di balik berita yang meragukan.

Luangkan waktu beberapa menit untuk memverifikasi informasi yang Anda terima sebelum membagikannya kepada orang lain. Hal ini bukan hanya membuat Anda lebih bijak, tetapi juga berkontribusi untuk mengurangi penyebaran disinformasi di kalangan teman-teman Anda.

5. Berhenti dari Kebiasaan Membaca Secara Cepat

Di tengah arus informasi yang terus mengalir, banyak dari kita yang terbiasa membaca secara cepat tanpa memperhatikan detail.

Membaca judul, melihat gambar, lalu langsung mengambil kesimpulan adalah kebiasaan yang umum di kalangan pengguna media sosial. Padahal, untuk menjadi "smart consumer" informasi, kita harus membiasakan diri membaca dengan lebih teliti.

Jangan tergesa-gesa. Baca artikel secara keseluruhan, pahami isinya, dan periksa apakah ada bias atau ketidakakuratan. Jika sebuah tulisan hanya berdasarkan opini pribadi tanpa didukung data atau bukti yang jelas, pertimbangkan kembali untuk mempercayainya.

6. Latih Kemampuan Berpikir Kritis

Berpikir kritis adalah kemampuan yang sangat penting di era informasi. Ini bukan berarti harus selalu skeptis terhadap segala hal, tetapi lebih kepada membangun kebiasaan untuk mengajukan pertanyaan yang tepat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun