Ini termasuk membangun aksesibilitas fisik seperti ramp dan lift, serta menyediakan alat bantu belajar yang sesuai dengan kebutuhan siswa, seperti perangkat lunak pembelajaran yang ramah disabilitas dan buku teks dalam format alternatif.Â
Selain itu, alokasi anggaran yang lebih besar untuk pendidikan inklusif sangat diperlukan agar sekolah memiliki sumber daya yang cukup untuk mendukung semua siswa.
3. Reformasi Kurikulum
Reformasi kurikulum harus menjadi prioritas dalam mewujudkan pendidikan inklusif. Kurikulum harus dirancang agar fleksibel dan dapat disesuaikan dengan berbagai kebutuhan siswa, termasuk mereka yang memiliki kebutuhan khusus.Â
Ini mencakup pengembangan materi pembelajaran yang bervariasi, penggunaan strategi penilaian yang adil, dan pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler yang inklusif.Â
Kurikulum juga harus mengintegrasikan pendidikan karakter yang menekankan pentingnya toleransi, kerja sama, dan penghargaan terhadap perbedaan.
4. Kampanye Kesadaran Publik
Mengatasi stigma dan diskriminasi memerlukan upaya yang berkelanjutan untuk meningkatkan kesadaran publik tentang pentingnya pendidikan inklusif.Â
Kampanye publik melalui media massa, media sosial, dan program-program komunitas dapat membantu mengubah persepsi negatif dan mempromosikan budaya inklusi.Â
Melibatkan orang tua dan komunitas dalam proses pendidikan dapat membantu membangun dukungan yang lebih luas untuk pendidikan inklusif.
5. Kolaborasi Antar Pemangku Kepentingan