Kemampuan berpikir kritis tidak muncul begitu saja, melainkan merupakan keterampilan yang harus diasah, terutama dalam dunia yang dipenuhi oleh informasi seperti sekarang.
Pendidikan memiliki peran besar dalam hal ini, meskipun tidak semua orang mendapat pendidikan yang mengajarkan cara berpikir kritis.
Oleh karena itu, kita harus berinisiatif untuk belajar dan membiasakan diri bertanya serta mencari tahu sebelum mempercayai sesuatu. Literasi media menjadi kunci agar kita tidak mudah tertipu oleh informasi yang tidak valid.
Perlu diingat, kita hidup di era di mana informasi merupakan kekuatan. Namun, kekuatan ini bisa menjadi senjata yang membahayakan jika tidak digunakan dengan hati-hati. Dengan bersikap kritis, kita dapat melindungi diri dari informasi yang menyesatkan serta membantu orang lain untuk tidak terjebak dalam berita hoaks.Â
Jangan hanya menjadi konsumen informasi, tetapi jadilah penyeleksi informasi yang bijak. Sebelum menyebarkan sebuah berita, pastikan kebenarannya terlebih dahulu.
Dengan demikian, kita tidak hanya sekadar mengikuti arus, tetapi juga menjadi individu yang berpikir mandiri dan bertanggung jawab.
Ingat, di dunia yang serba cepat ini, bukan yang paling update yang menang, tapi yang paling cerdas dalam memilah informasi.
So, stay sharp and always double-check before you believe in anything you see or hear online.
Salam Literasi..Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H