Mohon tunggu...
Narul Hasyim Muzadi
Narul Hasyim Muzadi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Language education

Belajar mencoret

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Apa yang Bikin Kita Jauh dari Literasi Global?

23 Agustus 2024   09:38 Diperbarui: 23 Agustus 2024   16:08 145
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lebih banyak menghabiskan waktu untuk media sosial daripada membaca| Image by Freepik.com

Kegiatan membaca juga perlu dijadikan sebagai bagian dari budaya sehari-hari. Ini bisa dimulai dari keluarga, dengan mengajak anak-anak untuk membaca bersama di rumah atau menciptakan waktu khusus untuk membaca setiap hari. Selain itu, di sekolah-sekolah, kegiatan membaca bisa dijadikan bagian dari aktivitas yang menyenangkan.

Contohnya, dengan membentuk klub buku yang memungkinkan siswa untuk berdiskusi dan berbagi pengalaman membaca mereka. Dengan cara ini, membaca tidak lagi dianggap sebagai tugas, tetapi sebagai aktivitas yang menyenangkan dan bermanfaat.

Ilustrasi klub membaca | Image by Freepik.com
Ilustrasi klub membaca | Image by Freepik.com

Selain itu, diperlukan program-program literasi yang inovatif dan kreatif untuk menumbuhkan kecintaan terhadap membaca. Salah satu contoh yang dapat diterapkan adalah melibatkan penulis lokal untuk berkunjung ke sekolah-sekolah dan berbagi cerita serta pengalaman mereka dalam menulis.

Hal ini dapat memberikan inspirasi kepada siswa untuk lebih menghargai karya sastra dan mendorong mereka untuk membaca lebih banyak. Workshop menulis yang melibatkan siswa secara aktif juga dapat menjadi salah satu cara untuk membangun rasa cinta terhadap buku.

Pemerintah, penerbit, dan masyarakat umum juga harus berperan aktif dalam mempromosikan pentingnya membaca. Kampanye literasi yang melibatkan tokoh masyarakat, influencer, atau selebritas yang peduli terhadap dunia literasi bisa menjadi alat yang efektif untuk menarik perhatian lebih banyak orang.

Media sosial, yang saat ini menjadi salah satu platform paling populer, bisa digunakan untuk menyebarkan informasi tentang buku-buku menarik dan berbagi rekomendasi bacaan.

Perubahan dalam meningkatkan literasi memang tidak akan terjadi dalam semalam, namun dengan upaya yang terus-menerus dan strategi yang tepat, Indonesia bisa mengubah pola pikir masyarakat tentang membaca.

Meningkatkan literasi bukan hanya soal meningkatkan angka statistik, tetapi juga tentang membuka pintu pengetahuan dan kesempatan yang lebih luas bagi setiap individu.

Sebagai bangsa yang besar, Indonesia harus berkomitmen untuk memperbaiki kondisi ini dan membangun fondasi literasi yang kokoh bagi generasi mendatang.

Dalam jangka panjang, upaya meningkatkan minat baca ini tidak hanya akan berkontribusi pada peningkatan kualitas sumber daya manusia di Indonesia, tetapi juga pada kemajuan bangsa secara keseluruhan. Ketika masyarakat memiliki kebiasaan membaca yang kuat, mereka akan menjadi lebih kritis, kreatif, dan mampu menghadapi tantangan global dengan lebih baik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun