Mohon tunggu...
Narul Hasyim Muzadi
Narul Hasyim Muzadi Mohon Tunggu... Mahasiswa - طلب العلم

Belajar mencoret

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Artikel Utama

Menenangkan Pikiran untuk Keputusan yang Lebih Baik

31 Juli 2024   03:18 Diperbarui: 1 Agustus 2024   00:08 196
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: @willchelm

Memberi diri kita waktu untuk merenung dan menenangkan pikiran sebelum bertindak bukanlah tanda kelemahan, tetapi tanda kebijaksanaan

Hidup bukanlah tentang apa yang terjadi pada kita secara kebetulan, tetapi tentang bagaimana kita merespons dan menanganinya. 

Kekecewaan bisa datang dari berbagai proses yang kita jalani, tetapi penting untuk diingat bahwa reaksi kita terhadap kekecewaan tersebut haruslah bijaksana. 

Dalam menghadapi tantangan dan ketidakpastian, reaksi yang terburu-buru sering kali membawa dampak yang lebih besar daripada masalah itu sendiri.

Emosi seperti kecewa adalah hal yang wajar, tetapi penting untuk tidak membiarkannya menguasai diri kita dan memengaruhi keputusan kita secara negatif. Ketika kita merasa frustrasi atau kesal, sangat mudah untuk membuat keputusan impulsif yang dapat merugikan diri sendiri atau orang lain di sekitar kita. 

Oleh karena itu, penting untuk memberi diri kita waktu untuk merenung dan menenangkan pikiran sebelum bertindak.

Kita semua memahami bahwa kesehatan mental seseorang adalah hal yang sangat pribadi dan unik. Seperti yang pernah disampaikan oleh Brene Brown, seorang penulis dan peneliti, "Kita tidak bisa menjadi manusia yang berani tanpa merangkul ketidaksempurnaan kita." 

Setiap individu memiliki kapasitas dan cara mereka sendiri dalam menghadapi stres dan tantangan. Oleh karena itu, tidak adil untuk membandingkan pengalaman dan reaksi emosional seseorang dengan orang lain. 

Sumber gambar: @willchelm
Sumber gambar: @willchelm

Namun, ada satu hal yang bisa kita lakukan untuk memastikan bahwa tindakan kita tetap produktif dan tidak merugikan: berpikir dulu sebelum bertindak.

Sebagai contoh, bayangkan seseorang yang baru saja mengalami kegagalan dalam ujian penting. Rasa kecewa dan kemarahan bisa sangat kuat. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun