Kegiatan ini meliputi kesehatan psikis dan fisik peserta didik. Kesehatan psikis dilakukan dengan membiasakan peserta didik berdoa sebelum dan sesudah belajar, bersyukur dan berpikir positif akan setiap hal yang terjadi dalam kehipan, bersikap dan bertindak sesuai tata krama serta membiasakan berbicara yang baik, sopan dan santun. Kesehatan fisik dilakukan dengan mendampingi peserta didik dalam melakukan kegiatan olahraga pagi, menjaga kebersihan kelas dan sekolah serta dengan memberi contoh dan edukasi mengenai pelaksanaan protokol kesehatan.
Kegiatan Times dilakukan melalui pengenalan aplikasi belajar yang dapat diakses oleh peserta didik untuk meningkatkan kemampuan literasi dan numerasinya. Aplikasi dan website yang dikenal tersebut diantaranya penggunaan AKM (Asesmen Kompetensi Minimum), penggunaan microsoft office word, membaca melalui website let's read,wattpad dan platform lainnya.
Kegiatan  kreasi  dilakukan untuk mengasah  minat  dan  bakat  siswa. Pelaksanaan kegiatan ini terhubung dengan kegiatan lain, seperti  pekan  Ramadhan (sematren) dan  paturay tineng/samen.  Kegiatan  ini  terlaksana  dengan  melakukan  kegiatan  belajar
menggambar  kaligrafi  bersama  untuk  mempersiapkan  diri  mengikuti  lomba Sematren (Semarak  Ramadhan  pesantren  modern), hasil  kaligrafi  terbaik siswa  akan  dipajang  untuk  menghiasi  mading.  Melalui  kegiatan  pekan Ramadhan  juga,  siswa  berlatih menemukan  minat  dan  bakatnya  terhadap kegiatan  keislamian  seperti  berdakwah,  membaca  ayat  suci  al-Qur'an, shalawat, dan adzan. Selain itu, kreasi juga dilakukan dengan membuat hiasan untuk kegiatan paturay tineung/samen. Mahasiswa  dan siswa berkreasi  bersama membuat  hiasan  gantung  untuk  kegiatan  samen tersebut.  Untuk  menyiapkan  kegiatan  samen,  dilakukan juga pelatihan  bakat siswa berupa tarian, bernyanyi, dan memainkan peran dalam kabaret.Â
5. Lowismart (Local wisdom  smart)
Kegiatan  ini  dilakukan dengan mengenalkan  kearifan  lokal  kepada  peserta didik Kegiatan  dilakukan  dengan  mengenalkan permainan  tradisional  seperti AABC-an atau gagarudaan dan permainan atau lagu tradisional lainnya yang bisa  mengasah kemampuan  literasi  dan  pengetahuan  umum  siswa.  Misalnya melalui kegiatan AABC-an ini, siswa akan bermain dengan menghitung setiap satu jari pemain menjadi satu huruf alfabet. Dengan begitu, siswa akan belajar bersama  untuk  menghafal  urutan alfabet  dari  A-Z  melalui  lagu  yang dinyanyikan  bersama.  Saat  huruf  terakhir disebutkan  maka  semua  peserta bergantian menyebutkan  hewan  yang  diawali  dengan  huruf  tersebut.  Selain hewan, bisa juga  digunakan  tema  lain  sesuai  kesepakatan, misalnya sayuran/buah, nama daerah dan lain sebagainya.Â