- Seperti langkah diatas Atur Selektor Multimeter ke arah Ohmmeter.
- Lalu pilih skala pada batas ukur X 1K.
- Selanjutnya hubungkan probe multimeter (+) pada basis dan probe (-) pada kolektor.
- Jika multimeter menunjuk ke angka sekitar 5-20K berarti transistor baik, jika tidak menunjuk berarti transistor rusak putus B-C.
- Kemudian lepaskan kedua probe lalu hubungkan probe multimeter (-) pada basis dan probe (+) pada kolektor.
- Jika jarum multimeter tidak bergerak berarti transistor baik, jika bergerak berarti transistor rusak bocor tembus B-C.
- Hubungkan probe multimeter (+) pada basis dan probe (-) pada emitor.
- Jika multimeter menunjuk ke angkasekitar 5-20K berarti transistor baik, jika tidak menunjuk berarti transistor rusak putus B-E.
- Lepaskan kedua probe lalu hubungkan probe multimeter (-) pada basis dan probe (+) pada emitor.
- Jika jarum multimeter tidak bergerak berarti transistor baik, jika bergerak berarti transistor rusak bocor tembus B-E.
- Hubungkan probe multimeter (-) pada emitor dan probe (+) pada kolektor.
- Jika jarum multimetertidak bergerak berarti transistor baik, jika bergerak berarti transistor rusak bocor tembus C-E.
{NR}
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!