Pada dasarnya, komunikasi bertujuan untuk menyamakan persepsi antara komunikator dan komunikan. Setelah pesan tersebut tersampaikan, ada banyak pengaruh yang bisa didapat dari komunikator. Pengaruh tersebut merupakan salah satu unsur dari ilmu komunikasi,dan merupakan topik yang ingin saya munculkan disini.
Baru-baru ini kabar bahwa harga rokok akan naik beredar di masyarakat. Berbagai opini dari masyarakat dari yang positif sampai negatif mulai terdengar. Sebagian dari mereka yang menganggap tindakan ini adalah baik, mereka beropini bahwa naiknya harga rokok dapat membantu perokok di indonesia untuk mulai mengurangi atau berhenti merokok. Dan yang paling menarik adalah tidak sedikit yang menganggap tidak peduli apabila harga rokok yang tinggi benar-benar diberlakukan oleh pemerintah.
Saya mencoba menanyakan akan hal ini kepada teman-teman saya yang notabene mereka adalah perokok. Saya bertanya, jika harga rokok ini memang naik, apa yang kamu lakukan? Dan mayoritas dari mereka menjawab tidak terpengaruh atas kenaikan harga rokok tersebut, karna mereka berpikiran bahwa merokok mati, tak merokok pun juga mati.
Siswa zaman sekarang merokok mulai dari umur 12-13 tahun. Itulah yang membuat angka perokok di Indonesia sangatlah tinggi. Pengaruh bisa diartikan perubahan atau penguatan keyakinan pada pengetahuan, sikap, dan tindakan seseorang akibat penerimaan pesan (Prof. Dr. H. Hafied Cangara, M.Sc , 2012:29). Jika memang program ini akan dijalankan oleh pemerintah, keyakinan seseorang untuk membeli rokok mungkin akan berkurang, mengingat tingginya harga yang diberlakukan oleh pemerintah. Tapi, masalah tindakan, tidak ada yang tahu kan?
Daftar Pustaka :
Cangara, Hafied. 2012. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: RajaGrafindo Persada
Nama : Intan Karilla Bumanda
NIM : 07031181520015
Kelas : Ilmu Komunikasi A
Kampus : Universitas Sriwijaya, Indralaya
Pembimbing : Nur Aslamiah Supli, BIAM.,M.sc