Pati (03/8) - KKN UNDIP Tim 2 Periode 2020/2021, pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata Universitas Diponegoro secara online yang dilakukan di tempat asal mahasiswa biasa disebut dengan KKN Pulang Kampung. KKN dilaksanakan pada tanggal 30 Juni 2021 - 11 Agustus 2021 bertema "Pemberdayaan Masyarakat di Tengah Pandemi COVID-19 Berbasis pada Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs)". Sejalan dengan pelaksanaan KKN UNDIP, pemerintah menetapkan program PPKM Darurat bertujuan memulihkan bangsa dari COVID-19 yang dilakukan bersama masyarakat secara tertib. Pemberlakuan PPKM Darurat dengan pembatasan kegiatan masyarakat di beberapa daerah dimulai sejak tanggal 3 Juli - 2 Agustus 2021. Situasi terkini, kebijakan PPKM Darurat diperpanjang hingga 9 Agustus 2021 sehingga pelaksanaan program kerja KKN Â dengan memanfaatkan media sosial. Oleh karena itu, setelah survey budidaya jamur tiram dan potensi kacang hijau di desa Penambuhan maka program kerja KKN dilaksanakan secara online.
Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya alam kacang-kacangan sebagai potensi pangan lokal seperti di kabupaten Pati. Kacang hijau menjadi salah satu komoditas unggulan di Desa Penambuhan, Kabupaten Pati. Menurut warga, komoditas pertanian kacang hijau untuk menggantikan tanaman padi saat musim kemarau. Saat ini, petani memanfaatkan lahan pertanian untuk menanan palawija sehingga memperoleh hasil tambahan. Komoditas pertanian kacang hijau di Desa Penambuhan berpotensi sebagai pangan fungsional. Kacang-kacangan merupakan salah satu sumber protein yang dapat dimanfaatkan sebagai makanan bergizi dalam diet maupun menu sehari-hari karena mengandung mineral (Ca, Fe, P, K, Zn, Mg, dan lain-lain), vitamin B (thiamin, riboflavin, niacin, asam folat), dan serat. Pangan fungsional menjadi bahan pangan yang bermanfaat baik pada kesehatan seseorang yang mengonsumsinya. Hal penting dari pangan fungsional dapat mencegah penyakit degeneratif dan meningkatkan daya tahan tubuh saat pemulihan pasca sakit.
Di sisi lain, tengah pandemi COVID-19 UMKM Moro Jamur terletak di desa Penambuhan, Kabupaten Pati, Jawa Tengah mengoptimalkan budidaya jamur tiram sebagai upaya mempertahankan produksi pangan lokal dan peluang dalam berbisnis. Pemanfaatan jamur tiram menjadi olahan pangan seperti nugget dapat membantu diversifikasi produk jamur tiram. Hal ini lebih menarik, pembuatan produk bergizi nugget jamur tiram menjadi salah satu upaya peningkatan imunitas tubuh. Jamur tiram mengandung beta-glucan sebagai imunomodulator dan antioksidan berfungsi melindungi sel dari efek bahaya radikal bebas. Selain itu, jamur tiram mengandung protein, serat, vitamin B, mineral, kalium, dan kalsium.
Narindra (21) melaksanakan sosialisasi secara online melalui video call dan grup whatsaap kepada warga RT 02/ RW 01 dan UMKM Moro Jamur. Sosialisasi yang dilaksanakan menekankan manfaat jamur tiram sebagai peningkat imunitas tubuh dan lebih mengenal potensi kacang hijau sebagai pangan fungsional, kedua  bahan tersebut mendorong salah satu program SDGs (tanpa kelaparan dan peningkatan nilai gizi serta nutrisi pada pangan komoditas lokal). Sosialisasi kegiatan proses pengolahan nugget jamur tiram, susu kacang hijau, dan agar-agar kacang hijau dilaksanakan dengan merekam video proses pengolahan yang diunggah pada Youtube-Narindra K Rara P sebagai pelaksanaan program 1 dan program 2 KKN. Diharapkan warga dapat lebih menyadari akan pentingnya konsumsi makanan bergizi dan sehat seperti jamur tiram di tengah pandemi COVID-19. Disamping itu, kegiatan pemanfaatan jamur tiram ini dapat membantu UMKM Moro Jamur untuk memperluas permintaan jamur tiram dan menambah peminat produk keripik Jamur Tiram "Moro Jamur". Tidak kalah penting, kacang hijau sangat potensial untuk dimanfaatkan dalam mencegah penyakit degeneratif, meningkatkan kekebalan tubuh, dan mampu mengembalikan kadar hemoglobin dalam darah secara signifikan.  (Dalam pelaksanaan program KKN tetap mematuhi protokol kesehatan).
Yuk simak informasi dibawah ini!
Penulis : Narindra Kusuma Rara Pratiwi (Fakultas Peternakan dan Pertanian)
Dosen Pembimbing Lapangan : dr. Dodik Pramono, M.Si. Med.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H