Mohon tunggu...
Marine mega
Marine mega Mohon Tunggu... Freelancer - wni

kawula beranjak tua yang masih suka mencoba hal baru

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Sisi Gelap Menjadi Host Live Steaming (Bagian1)

30 Desember 2021   18:45 Diperbarui: 30 Desember 2021   18:54 23405
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

       Semenjak merebaknya virus COVID-19 2 tahun terakhir ini banyak orang yang struggling dengan pekerjaan. Banyak yang terpaksa harus bekerja dari rumah dan yang paling buruk adalah dipecat dari pekerjaannya. tentu sangat menyebalkan kan mengingat kebutuhan bertambah sedang pendapatan tak ada. Akhirnya tren pekerjaan mengalami pergeseran. banyak perusahaan yang membuka lowongan pekerjaan yang bisa dilakukan di rumah yang bahasa kerennya kita sebut work from home.

       Work from home ini banyak sekali macamnya. salah satunya adalah menjadi Host Live Steaming. Penulis fokus kepada HLS yang dilakukan di aplikasi LivU dan Yaar yang jadi pembahasan subjek kali ini. pasti para pembaca pernah melihat penawaran pekerjaan seperti ini: (lihat gambar di atas)

sounds legit right. persyaratan yang sangat mudah sekali. wanita, 18th keatas, punya HP dan bergaji mingguan dalam bentuk DOLLAAAAR. Waw ayo berani taruhan siapa yang tidak mau pekerjaan yang seperti ini. pasti para wanita kebanyakan yang tinggal dirumah entah itu ibu rumah tangga atau mahasiswa, atau orang-orang yang bingung cari kerja di masa sulit seperti ini pasti tergiur dengan tawaran seperti ini. saya melihatnya sendiri. lowongan pekerjaan seperti ini mondar-mandir khususnya di akun-akun pencari kerja baik di Instagram atau Facebook. 

      lalu apa yang aneh? semua terlihat menyenangkan. tidak ada yang aneh. karena di iklannya sendiri tidak dicantumkan hal-hal yang mencurigakan. ini yang terjadi kepada salah satu sumber saya, seorang sahabat  yang tidak mau  disebutkan namanya. dia tergiur dengan tawaran ini kemudian mencoba kontak dengan admin yang namanya tertera di postingan loker yang ia lihat saat itu. sang admin menjelaskan secara detil pekerjaan macam apa yang akan dikerjakan nanti. singkatnya seperti ini:

(ini adalah aplikasi video call face to face semacam ome tv. host bertugas untuk melakukan video call dengan pelanggan. host di aplikasi ini disebut Goddess atau di sebut bidadari. agar mendapatkan poin, sang bidadari harus mengiring lawan bicaranya untuk melakukan panggilan bidadari atau panggilan pribadi yang poinnya bisa lebih tinggi. dari poin tersebut sang host akan mendapatkan upah dari setiap menit yang bergulir. kemudian goddess dituntut untuk fokus, tahan banting, bermental baja dan mau belajar serta bisa mencapai target mingguan yang ditentukan managemen)

narasumber saya di titik ini tidak mencium sesuatu yang mencurigakan maka dia lanjut dengan proses perekrutan dengan memberikan data-data pribadi seperti KTP dan akun bank untuk pencairan gaji. setelah itu, dia diminta untuk mengunduh aplikasi LivU bagi pengguna Iphone atau Yaar bagi pengguna Android. setelah terunduh sang host mengisi nama akun, umur dan foto-foto serta video sebagai identitas layaknya kita sign up di akun media sosial pada umumnya. keanehan mulai tercium, semua informasi yang di-input dalam aplikasi harus dipalsukan katanya untuk melindungi para host. Setelah tahapan ini selesai, sang admin akan mendaftarkan akun host tersebut ke pusat agar di jadikan sebagai Goddess. setelah disetujui pusat, sang host akan di masukkan kedalam grup WA untuk dipantau dan penggarahan lanjutan.

    Setelah masuk grup sahabat saya terkejut. karena ada satu poin dalam pengarahan yang tidak sesuai dengan apa yang dibayangkan. kurang lebih isinya begini:

( kalian para host harus bermental baja karena 99.99% dari pengguna aplikasi ini adalah orang gila semua maka kalian harus lebih gila dari mereka. kuncinya adalah fokus dan hasilkan banyak poin maka kalian akan mendapatkan hasil yang kalian harapkan)

dia awalnya ragu apa yang dimaksud oleh admin ini. sedangkan di briefing awal disebutkan aplikasi ini tidak memperbolehkan pornografi, pornoaksi dan hal-hal yang menyangkut SARA. apabila melakukan pelanggaran akan di kick-out begitu bahasa kerennya. maka dia masih melanjutkan tapi antara takut dan penasaran tentang apasih yang di maksud dengan "gila". 

      Sedikit tambahan informasi dari sahabat saya, pada umumnya livU dan Yaar adalah aplikasi yang sebenarnya tujuannya baik untuk mengisi kebosanan orang-orang dengan mengobrol random bersama orang asing dari berbagai negara, berbagi cerita dan pengalaman. ada 3 tipe panggilan, pertama match yang mana si host tidak akan mendapatkan poin. Kedua goddess call dan yang ketiga adalah private call. Dua tipe panggilan terakhir adalah sumber penghasilan dari host tersebut.  Dalam aplikasi ini ada fitur blur otomatis yang akan aktif apabila sang host dan pengguna tidak menunjukkan mukanya secara utuh atau mengarahkan kepada objek yang lain. Di mode panggilan pribadi atau private call, ada fitur blur yang tersedia khusus para host yang mana blur dalam artian benar-benar hitam tidak terlihat apa-apa sehingga sang host bisa mengaktifkan fitur ini apabila ia tidak ingin melihat apa yang lawan bicara lakukan tetapi lawan bicara tersebut masih bisa melihat sang host dengan jelas. oh iya, sang host juga dilarang keras untuk keluar dari koridor jangkauan kamera. intinya muka harus terlihat utuh kecuali di private call. Kenapa? karena selama live mereka akan tetap diawasi oleh sistem apabila mereka melakukan pelanggaran. sehingga host dituntut sopan dan tidak melakukan "macam-macam".  Tetapi berbeda saat di private call, setelah 1 menit host dipersilakan melakukan apa saja atau meninggalkan layar untuk sementara waktu.  Disinilah fakta yang membagongkan terkuak. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun