Mohon tunggu...
Ninuk Setya Utami
Ninuk Setya Utami Mohon Tunggu... lainnya -

Beberapa bulan ini nyari uang segede koran di salah satu kabupaten di Propinsi Jawa Barat. Pengennya, bisa segera kembali ke Kepulauan Riau, atau bersua bersama saudara-saudaraku suku-suku termajinalkan di Indonesia. Berbagi kasih, berbagi keceriaan....

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Candi Muara Takus, Sejarah yang Dipenggal

16 Mei 2011   05:40 Diperbarui: 26 Juni 2015   05:36 4795
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Karier. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Sebagian peneliti mengungkapkan bahwa gugusan Candi Muara Takus terkait erat dengan Kedatuan Sriwijaya. Salah satunya I’Tsing. Ia menyebut, pada abad VII seorang berkebangsaan Cina mengadakan perjalanan dari India ke pusat Agama Budha di Muara Takus untuk belajar agama. Disebutkan bahwa setiap bulan delapan, bayangan tongkat diwalacakra tidak menjadi lebih panjang atau pendek. Pada tengah hari, orang berdiri tanpa bayangan. Selain sebagai pusat Agama Hindu, Muara Takus juga merupakan pusat perdagangan yang ramai di Selat Malaka.

[caption id="attachment_107919" align="aligncenter" width="300" caption="Disimpan di Museum Nasional Republik Indonesia, Jakarta (dari wikipedia)"][/caption]

Sedangkan menurut Ir. J.L Moens, Tapomim Yava, Yavadvipa, dan Chopo semula hanya digunakan untuk menyebut Semenanjung Malaysia. Taponim Javadvipa dalam Prasasti Cangal 732 merupakan nama kerajaan leluhur Sanjaya yang berasal dari India Selatan. Ia mendirikan kerajaan di Kedah Semenanjung Malaysia yang kemudian berhasil diusir oleh Raja Sriwijaya. Sanjaya lalu mendirikan kerajaan di Pulau Jawa. Pusat Kedatuan Sriwijaya, menurut Moens, terbentuk di pantai Timur Semenanjung, bukan di Palembang. Sedangkan Palembang menurutnya merupakan ibukota Kerajaan Melayu. Setelah mengalahkan Palembang, Raja Sriwijaya berpindah ke Muara Takus. Alasan Moens, karena gugusan candi berada di Sungai Kampar Kanan dan Batang Mahat.

Soal benar tidaknya, aku –masih- hanya mendengar kisahnya....

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun