Mohon tunggu...
Nargis Mahdiyah
Nargis Mahdiyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - University

Sebagai mahasiswa Ilmu Perpustakaan dan Sains Informasi, saya memiliki minat yang mendalam dalam dunia penulisan artikel yang beragam dan inspiratif. Penulisan bagi saya adalah salah satu cara untuk menyampaikan informasi yang relevan, mendidik, dan tentunya menginspirasi pembaca dalam menyikapi perubahan dunia yang semakin dinamis.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerpen: Kenangan Terakhir di SMA

2 November 2024   12:50 Diperbarui: 2 November 2024   13:01 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Cerpen: "Kenangan Terakhir di Panggung SMA"

Di sebuah SMA di sudut kota, sekelompok siswa dari berbagai kelas sedang sibuk berkumpul di aula sekolah. Mereka adalah panitia yang terpilih untuk menggelar acara pentas seni (pensi) sekaligus perpisahan bagi siswa kelas 3. Dengan semangat dan tawa yang selalu hadir di antara mereka, Raka, Siska, Andi, Maya, dan Deni, berlima menjadi inti dari panitia acara yang akan diselenggarakan dalam waktu dua minggu lagi.

"Kita harus buat acara ini berkesan banget, ya. Ini perpisahan terakhir kakak kelas, dan kita ingin mereka selalu ingat momen ini," ucap Raka, ketua panitia, dengan semangat di wajahnya.

"Betul! Harus beda dari acara perpisahan biasanya," tambah Siska, si kreatif yang bertanggung jawab atas dekorasi dan tata panggung.

Maya yang bertugas sebagai koordinator acara mulai membagikan tugas. "Oke, jadi kita bakal bagi dua sesi: sesi pensi dengan penampilan dari setiap kelas dan sesi perpisahan khusus untuk kelas 3."

Selama beberapa hari berikutnya, mereka sibuk mempersiapkan segala sesuatu. Dari pemilihan tema, pengaturan tata panggung, hingga dekorasi, semua dilakukan dengan penuh semangat. Setiap sore mereka berkumpul di aula sekolah, mengatur musik, mengecek pencahayaan, dan membuat dekorasi tangan yang unik untuk mempercantik ruangan.

Namun, tak semuanya berjalan mulus. Satu minggu sebelum acara, mereka menghadapi kendala besar. Peralatan panggung yang mereka pesan ternyata rusak, dan itu berarti mereka harus mencari alat pengganti dalam waktu singkat. Deni, yang bertanggung jawab untuk logistik, terlihat gelisah.

"Gimana ini, Rak? Kalau nggak dapet alat pengganti, gimana kita bisa gelar acara dengan baik?" tanya Deni sambil menatap penuh kecemasan.

Raka menarik napas panjang. "Tenang, Den. Kita masih punya waktu. Kita cari alat sewa yang lain, kita pasti bisa."

Semangat mereka sempat turun, tetapi kerja sama tim yang kuat membuat mereka saling mendukung. Andi, yang biasanya pendiam, mengusulkan untuk menggunakan peralatan yang ada di gudang sekolah, sementara Maya mencoba mencari sponsor lokal untuk membantu menyediakan peralatan yang mereka butuhkan.

Hari perpisahan tiba. Aula yang biasanya sepi kini dipenuhi dengan dekorasi dan ornamen yang berwarna-warni, membawa suasana ceria dan penuh kenangan. Setiap sudut dihias oleh foto-foto kelas 3, dan panggung utama penuh dengan bunga serta cahaya yang menawan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun