Mohon tunggu...
nareswari caesia
nareswari caesia Mohon Tunggu... -

Hanya seorang Nares yang ingin berbagi karya

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Berharap pada sang Garuda

4 Oktober 2010   16:17 Diperbarui: 26 Juni 2015   12:43 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

01 Oktober selalu diperingati sebagai hari kesaktian Pancasila. Pancasila yang beberapa puluh tahun di injak dan diganti sebagai ideologi dan dasar negara oleh sekelompok orang yang berpaham komunis membuat Indonesia bergejolak berjuang dengan segala kekuatan berusaha memperjuangkannya. Para pejuang revolusi yang rela berjuang tanpa peduli nyawa nya berusaha memegang teguh Pancasila didada mereka walaupun nyawa yang jadi taruhannya.

Sekarang apa arti Garuda dan 5 lambang tersebut di mata masyarakat?bagi mereka sekarang mungkin itu tidak lebih dari simbol. Pancasila saja mungkin tidak mereka kenal dan hapalkan. Kini yang ada di otak mereka mungkin hanya lirik lagu band-band terkenal dan nama-nama games jaman kini. Melihat kenyataan tersebut, sang Garuda tak lagi berdiri tegar, sang Simbol negara tersebut malu melihat anak bangsa yang sudah melupakan perjuangan dan darah pahlawan mereka.

Itu anak muda, belum lagi yang tua. Garuda yang mempersatukan bangsa yang beraneka ini tidak lagi diperdulikan. Ketamakan dan kebencian menutupi mata mereka. Perpecahan terjadi dimana-mana. Amarah menjadikan segala yang berbeda menjadi musuh mereka, tidak mereka perdulikan lagi apa itu saudara sebangsa senegara. Ketamakan dan Keegoisan sudah mengalahkan kebersamaan dan kemanusiaan.

Sekarang pertanyaannya, “Apakah Pancasila dan Garuda akan tetap bergaung sampai tahun yang akan depan di negara tercinta ini ?

Jawaban nya ada di diri anda dan diri masyarakat.

Semoga masyarakat tersadar bahwa Pancasila adalah sesuatu yang berharga untuk di amalkan dan di pahami oleh smua elemen.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun