Mohon tunggu...
Narendra Ning Ampeldenta
Narendra Ning Ampeldenta Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Menulis tentang isu Politik, Sosial, dan hal-hal menarik lainnya.

Penulis Paruh Waktu, Pembelajar Sepanjang Waktu. Bangga Menjadi Anak Indonesia. Teknik Interdisiplin Hochschule RheinMain, Jerman.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Poros Ketiga Itu Bernama Dildo

7 Januari 2019   11:00 Diperbarui: 7 Januari 2019   11:45 616
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Foto: Halaman Facebook Nurhadi-Aldo


Untuk Indonesia yang Maha Asyik dan tronjal-tronjol, dengan ini suara kami para Milenial bulat untuk mendukung Pasangan Nomor Urut 10, Nurhadi-Aldo (Dildo) yang diusung oleh Partai Untuk Kebutuhan Iman (PUKI). 

Ditengah carut-marutnya suasanamenjelang Pilpres 2019, pasangan Capres-Cawapres fiktif Nurhadi-Aldo (Dildo)hadir sebagai oase yang menggembirakan yang mewarnai kontestasi Pemilu2019.  Ya, poros ketiga itu bernamaDildo! 

Nurhadi dan Aldo seakan hadirditengah keresahan masyarakat yang disuguhkan oleh sajian tak sedap yangdipenuhi diksi dan hoax serta minim penjabaran program menjelang kontestasiPemilu 2019. 

Politik yang bagi sebagian orang terlihat kotor, makin terlihatsangat kotor pada momen ini sehingga cukup banyak kaum-kaum apatis politik yangbertebaran karena jengah melihatnya, padahal, hasil yang diharapkan dari prosesPolitik adalah paket-paket kebijakan yang bertujuan untuk rakyat.  Tingkat partisipasi aktif sebetulnya sangatdibutuhkan disini. 

Bahasa yang digunukan kedua Capres-cawapres fiktif tersebut juga menggunakan ungkapan-ungkapan yang nyeleneh, vulgar, lucu, dan juga konyol, bahasa yang sebenarnya tidak asing bagi masyarakat yang meskipun nyeleneh namun mudah teringat. 

Lihat saja singkatan Nurhadi-Aldo yang disingkat Dildo, penamaan koalisi yang konyol yakni Koalisi Indonesia Tronjal-Tronjol Maha Asyik. Partai pengusung kedua Paslon tersebut juga tidak kalah nyeleneh, Partai Untuk Kebutuhan Iman (PUKI).

Lewat gaya komunikasi, yang mudah diterima dan dipahami, tersebut, Nurhadi-Aldo pun mendapat respon positif dari masyarakat, apalagi yang jengah dengan carut-marutnya kontestasi menjelang Pemilu 2019. Lucunya lagi, mereka pun juga sudah menyiapkan beberapa Program Kerja, yang sampai saat ini bahkan belum terdengar jelas dari Paslon yang akan bertarung sungguhan dalam Pilpres 2019. 

Penamaan Program Nurhadi-Aldo pun juga tidak kalah nyeleneh dengan akronim yang vulgar nan lucu, yang pastinya sangat dipahami oleh masyarakat. Sebut saja program-program seperti Perekonomian Juara (Peju), Kurikulum Pendidikan Tingkat Lanjut (Kulumpentil), Program Subsidi Tagihan Warnet Bagi Umum (Prostatbau).

Dalam sekejap, jumlah pengikut di Instagram Nurhadi-Aldo (nurhadi_aldo) pun mencapai 239 ribu! Jumlah inipun bahkan mengalahkan jumlah pengikut Instagram dari beberapa Partai besar seperti PDI-Perjuangan (94,7 ribu), PKS (138 ribu), dan Partai Demokrat (22,7 ribu). Ironisnya, jumlah pengikut Dildo juga melebihi Partai yang melabeli dirinya sebagai Partainya Milenial, yakni Partai Solidaritas Indonesia, yang jumlah pengikut Instagramnya 122 ribu.

Nurhadi-Aldo seakan memberikan sebuah tamparan untuk para Elite, bahwa rakyat Indonesia sudah jengah dengan segala hiruk-pikuk Pemilu 2019, apalagi dengan tidak disuguhkannya program-program yang jelas dan seakan hanya terisi dengan keriuahan dan hoax dimana-mana.

Rakyat Indonesia seakan berterima-kasih kepada Nurhadi-Aldo (Dildo), karena telah hadir sebagai oase yang menggembirakan, karena kami sudah jengah dengan diksi dan retorika. Untuk Indonesia Yang Maha Asyik dan Tronjal-Tronjol, Nurhadi-Aldo (Dildo) For President! #McQueenYaQueen

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun