Terkadang saya berfikir, apakah mereka-mereka yang ingin menjadi pemimpin di Negeri ini pernah merenung tentang hal tersebut, betapa kompleksnya masalah di Negeri ini. Â Belum lagi kata "Rakyat" yang dengan gampangnya mereka suarakan. Â Jangan lupa, para pemimpin juga masih harus menghadapi "Nyiyiran" Netizen yang kadang walau sudah bekerja dengan baikpun, masih juga dicari kekurangannya.
Sebagai rakyat, jangan bandingkan pemimpin dengan kesempurnaan, karena tiap manusia pasti jauh dari kata sempurna. Â Bandingkan lah program-program mereka, perbanyaklah wawasan kita agar selalu rasional dalam mengambil keputusan, terhindar dari hoax, dan tak kalah pentingnya untuk selalu menjaga persatuan dan kebhinekaan.
Untuk para pemimpin, renungkan lagi matang-matang sebelum anda membawa-bawa nama "Rakyat". Â Pahamilah posisi anda dan keragaman masyarakat kita. Dan saya harap, semoga para pemimpin yang maju dalam kontestasi politik betul-betul paham mengapa mereka ada disana. Â Mereka disana untuk melayani masyarakatnya, membuat kebijakan yang berpihak pada rakyatnya, bukan untuk mencari uang untuk memperkaya diri sendiri dan sanak famili.
Semoga mereka menyadari bahwa jabatan tersebut sebuah amanah yang besar dan jika digunakan dengan baik, tentunya bisa sangat bermanfaat bukan hanya untuk dirinya, namun juga untuk masyarakat yang dipimpinnya.
Seperti sebuah hadist  "Khairunnas Anfa'uhum Linnas" ,  sebaik-baiknya manusia adalah yang paling banyak membawa manfaat bagi sesama.