Mohon tunggu...
Narendra Ning Ampeldenta
Narendra Ning Ampeldenta Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Menulis tentang isu Politik, Sosial, dan hal-hal menarik lainnya.

Penulis Paruh Waktu, Pembelajar Sepanjang Waktu. Bangga Menjadi Anak Indonesia. Teknik Interdisiplin Hochschule RheinMain, Jerman.

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Jadi Pemimpin di Negeri Ini Berat, Bung!

5 Oktober 2018   17:33 Diperbarui: 5 Oktober 2018   22:00 750
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Kepala Pemerintahan | Sumber Foto: elshinta.com

Terkadang saya berfikir, apakah mereka-mereka yang ingin menjadi pemimpin di Negeri ini pernah merenung tentang hal tersebut, betapa kompleksnya masalah di Negeri ini.  Belum lagi kata "Rakyat" yang dengan gampangnya mereka suarakan.  Jangan lupa, para pemimpin juga masih harus menghadapi "Nyiyiran" Netizen yang kadang walau sudah bekerja dengan baikpun, masih juga dicari kekurangannya.

Sebagai rakyat, jangan bandingkan pemimpin dengan kesempurnaan, karena tiap manusia pasti jauh dari kata sempurna.  Bandingkan lah program-program mereka, perbanyaklah wawasan kita agar selalu rasional dalam mengambil keputusan, terhindar dari hoax, dan tak kalah pentingnya untuk selalu menjaga persatuan dan kebhinekaan.

Untuk para pemimpin, renungkan lagi matang-matang sebelum anda membawa-bawa nama "Rakyat".  Pahamilah posisi anda dan keragaman masyarakat kita. Dan saya harap, semoga para pemimpin yang maju dalam kontestasi politik betul-betul paham mengapa mereka ada disana.  Mereka disana untuk melayani masyarakatnya, membuat kebijakan yang berpihak pada rakyatnya, bukan untuk mencari uang untuk memperkaya diri sendiri dan sanak famili.

Semoga mereka menyadari bahwa jabatan tersebut sebuah amanah yang besar dan jika digunakan dengan baik, tentunya bisa sangat bermanfaat bukan hanya untuk dirinya, namun juga untuk masyarakat yang dipimpinnya.

Seperti sebuah hadist  "Khairunnas Anfa'uhum Linnas" ,  sebaik-baiknya manusia adalah yang paling banyak membawa manfaat bagi sesama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun