Mohon tunggu...
Narendra Ardhana
Narendra Ardhana Mohon Tunggu... Akuntan - ODHA

(bukan nama sebenarnya) tidak ada yang berbeda dengan saya, saya hanya seorang pengidap HIV (ODHA) yang terdiagnosa sejak awal 2014 ketika berusia 26 tahun dan menjalani terapi ARV hingga saat ini. Masih aktif bekerja full time sebagai back office, sedang belajar berwirausaha dan tidak di bawah naungan suatu lembaga atau yayasan sosial ODHA. Bagi yang ingin sekedar berbagi cerita, saran dan kritik bisa melalui email narendra.ardhana@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Saya Bangga Karena Saya Tahu...

10 Januari 2017   20:07 Diperbarui: 10 Januari 2017   20:16 379
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Minum obat seumur hidup setiap hari lama-lama juga terbiasa kog, ngga usah parno. Jumlah virus yang sudah dikendalikan perkembangannya sehinggga tubuh kita tidak mudah lagi terjangkit penyakit karena kekebalan tubuh kita menjadi seperti orang normal dan kita mempunyai harapan hidup seperti orang normal.

Selanjutnya adalah dengan berupaya memutus mata rantai penyebaran virus. Jadi tanggung jawab kita nih untuk tahu pantangan-pantangan yang harus kita taati seperti tidak berhubungan intim secara bebas selain kepada pasangan kita. Tidak sharing jarum suntik kepada orang lain. Selalu memberitahu tim medis mengenai status kita saat berobat ketika sakit maupun melakukan perawatan yang menggunakan alat medis seperti perawatan mulut dan gigi, perawatan wajah, dll yang pada intinya kita harus selalu berkonsultasi dengan dokter yang merawat kita.

Yang terakhir dan tidak kalah penting adalah dengan selalu jaga kesehatan kita ya, menghindari narkoba, minuman alkohol, makan makanan mentah seperti telor mentah atau daging mentah, tidak stress atau depresi. Jangan menyerah ya, menjadi seorang pengidap HIV bukan berarti hidup kita tidak berarti lagi kog.

Akhirnya dengan segala kerendahan hati saya tidak bermaksud menggurui siapapun dan tulisan ini didedikasikan untuk kita yang baru saja terdiagnosa HIV karena pernah hidup dengan perilaku seks sejenis dengan tidak aman namun tidak terkecuali bagi saudara karena faktor penyebab lain. Bukan siapa lagi korban dan siapa yang jadi pelaku tapi kita semua sama karena kita tetap manusia yang punya derajat yang sama di depan Sang Pencipta.

Sebagai penutup saya akan mengutip pesan moral dari film lawas Spiderman 2 yang cukup memotivasi saya. "Terkadang untuk melakukan hal yang benar, kita harus tabah dan merelakan apa yang paling kita inginkan. Sampai kita meninggal menjadi seorang yang bangga." Salam sehat dari saya seorang pengidap HIV yang bangga karena saya tahu status saya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun