Mohon tunggu...
Marhaen Jalanan
Marhaen Jalanan Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Pegiat literasi

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Dalam Sepi Terdiam

12 Juni 2019   10:13 Diperbarui: 12 Juni 2019   10:20 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sepi!. Inilah rasa yang ada. Bayak hal yang terlintas, tapi sangat sulit untuk bertindak.

Seperti jalan yang terhalang oleh pohon yang tumbang.
Ingin melaju, tapi butuh aksi dan perjuangan untuk melewatinya.


Dalam sepi terdiam!
Mengingat apa yang akan dilakukan untuk terlepas dari belenggu antara rasa bersalah dan juga benar. Terjebak dalam keegoisan kata dan tindak.
Oh sungguh menyiksa.
Tanam paku yang terlalu dalam, Akhirnya  sulit menariknya kembali.
Saling mendiamkan, tanpa ada sepatah kata yang terucap. Terbungkam dalam ego masing-masing.


Ingin kembali!
Tetapi waktu belum memberi kesempatan.
Apakah  hanya menunggu atau melangkah?
Oh dilema!
Tetapi apalah daya, kembali keniat dan waktu.

Ende, 13 Juni 2019

Penulis: Ondi Andriany

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun