Mohon tunggu...
Nardin Weripih
Nardin Weripih Mohon Tunggu... Aktor - ASN

Selalu Bersyukur atas apa yang diberikan oleh Sang Pencipta.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Tembok Harapan

18 Mei 2024   23:37 Diperbarui: 18 Mei 2024   23:57 291
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di balik tembok-tembok kelam dalam bisu senja, Petugas penjara berdiri tegar tak tergoyahkan. Bertugas menjaga malam yang sunyi,Membawa derap langkah di lorong-lorong hampa, Wajahnya dipenuhi bayangan zaman, Tertulis dalam keriput yang membiru. Dia, penjaga kelam, penguasa duka dan Menjalin harap di antara sel-sel berdinding dingin.

Kunci besi menggema, pintu-pintu berdenting, Di setiap langkah, beban berat di pundaknya. Dia saksi diam pada cerita terluka, Yang terpatri dalam tatapan tatapnya yang tegar. Dalam senyumnya tersimpan kisah penuh pena, Setiap tawa menyelipkan cerita sunyi, Pada malam yang sunyi, di balik jeruji, Dia penjaga hati, mencipta keadilan.

 Hanya bayang-bayang di celah tembok, Dia, manusia penuh rasa dan pemahaman. Di antara terik matahari dan dingin malam, Dia menjaga keadilan dan membawa harapan. Meski dihempas gelap, batinnya tak surut, Petugas penjara, pembawa kedamaian. Takdirnya terukir,menjaga pintu keadilan serta menjaga pintu kebebasan.

Nardin Weripih.


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun