Mohon tunggu...
Nardi Hidayat
Nardi Hidayat Mohon Tunggu... profesional -

Nardi Hidayat , President Director PT Jendela Nusantara, bergerak dibidang pelatihan luar ruangan (Outdoor Training) Spesialis di bidang Corporate Improvement dan Team Building Telah melatih lebih dari 500 Perusahaan dan Organisasi Konseptor of HITS Development Program Konseptor of Creatificient

Selanjutnya

Tutup

Money

"Speed is Everything"

5 Januari 2018   18:04 Diperbarui: 5 Januari 2018   19:18 744
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kalau yang dibenak anda adalah the Flash (Barry Allen) maka kalian benar. Entah kalian mengetahui the flash dari serial CW di TV Series atau dari Justice League yang baru saja tayang di bioskop intinya adalah sama, Bahwasanya The Flash adalah pahlawan ciptaan DC Comic yang bersenjatakan kecepatan (Speed is Power).

Mengapa saya buka tulisan ini dengan the flash karena saya ingin memberikan gambaran kepada seluruh pembaca bahwa kecepatan itu adalah senjata, dan kecepatan itu sendiri bagi The Flash dapat di modifikasi menjadi banyak model tipe serangan. Dari mulai tembakan petir, sampai dengan kemampuan menggerakkan partikel untuk menembus dinding.

Hal ini juga berlaku didalam dunia bisnis, kecepatan dalam dunia bisnis bisa menjadi banyak tipe senjata bagi penggunanya. Mari kita mulai pembahasan mengenai kecepatan ini :

Dunia adalah rentetan revolusi yang tidak pernah berhenti. Tercatat dalam dunia industri  terdapat 3 Revolusi yang masing-masing menghasilkan korban yang tidak sedikit.  

Revolusi Industri 4.0 (Banyak orang menyebutkan begitu) memaksa seseorang untuk berkembang dan menjadi lebih dari sebelumnya. Banyak perusahaan besar yang gulung tikar akibat perubahan ini. 

Kita sebut saja Nokia , orang terkadang tidak percaya bagaimana bisa perusahaan sebesar Nokia dengan taglinenya "Connecting People" yang dahulu adalah pemimpin pasar bisa terlibas oleh android yang waktu itu adalah pemula.

Kegagalan terbesar dari nokia bukan pada kegagalan berinovasi namun lebih kepada kegagalan dalam hal kecepatan meresponi dan mengantisipasi kebutuhan pasar.

------------------------------------------------

THE PROBLEM IS

Banyak perusahaan berlomba-lomba menjadi besar, menjadi kuat dan menjadi pemimpin pasar. Saat ini konsep demikian sudah menjadi konsep yang tidak relevan lagi dengan zaman, apabila membesar lalu menjadi alasan untuk rumitnya birokrasi yang berujung pada lambatnya pelayanan maka anda akan terjebak didalam zona lambat yang dapat menjadi penyebab kehancuran anda.

Dugaan Saya Alasan mengapa MI (brand xiaomi dll) tetap memilih untuk ramping dengan iklan yang minimalis adalah untuk menjaganya tetap cepat dan tetap flexible sehingga mampu menyesuaikan dengan kebutuhan konsumen. Walhasil saat ini Mi dengan xiaominya adalah kuda hitam dunia telekomunikasi dan elektronik yang sedang sangat diperhitungkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun