Mohon tunggu...
Nardi elkhayr
Nardi elkhayr Mohon Tunggu... Guru - Catatan Perjalanan dan Kehidupan

Guru yg suka menulis, ngevlog dan jalan2

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Gowes 300 km dalam Satu Hari? Catatan even Tour de Barki dari Bumi Animha Merauke

17 Januari 2024   21:27 Diperbarui: 18 Januari 2024   03:41 541
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Gowes 300 km? Dilakukan dalam satu hari? Jawaban untuk dua pertanyaan itu ialah "Ya benar". Bagi sebagian orang, gowes alias bersepeda dalam jarak yang demikian jauh dan ditempuh dalam satu hari saja adlah hal  yang tidak masuk di akal. Namun, dengan persiapan yang cukup dan perencanaan yang baik, even gowes itu pun sukses digelar. 

Adalah komunitas gowes yang cukup disegani wilayah Timur Indonesia, Jayapura Cycling Club (JCC) berkolaborasi dengan komunitas gowes lokal Bumi Animha, julukan khas Kota Merauke, sukses menggelar even bertajuk Tour de Barki 300  km. Tak tanggung-tanggung dua komunitas gowes kenamaan bumi Animha terjun langsung membidani lahirnya even ini. Kedua komunitas itu ialah Animha Bike Merauke dan Army Cycling Club Merauke.

Sumber Foto: Dokumen Pribadi/ Dokumen JCC
Sumber Foto: Dokumen Pribadi/ Dokumen JCC
Bagi JCC, ini adalah even kedua untuk jarak tempuh gowes terjauh. Sebelumnya JCC sukses menutup  tahun 2022 dengan gelaran gowes 350 km dengan melakukan loop pada rute Kota Jayapura ke Kawasan Sawit Jaya, Kabupaten Keerom. Meski start tepat di jam 06.00 WIT, even 350 km akhir tahun 2022 itu baru finish di sekitar pukul 22.00 WIT. Sementara Tour de Barki 300 km kali ini digelar di Kota Rusa Merauke. 

Pagi itu, Sabtu, 16 Januari 2021 tepat pukul 05.30 para peserta yang terdiri dari 29 goweser asal JCC dan puluhan goweser lokal Merauke dari Animha Bike Merauke dan Army Cycling Club Merauke, telah bersiap untuk melakukan start di depan Tugu Libra (Lingkaran Brawijaya), salah satu ikon kenamaan di Kota Merauke. Start demikian pagi bisa dilakukan karena para peserta berdisiplin mengikuti arahan panitia agar telah bersiap sedini mungkin.

Para goweser mandi jauh sebelum subuh tiba. Goweser muslim diminta shalat subuh dengan kondisi telah mengenakan jersey dan telah sarapan sebelum subuh tiba. Rasa mual atau begah yang timbul terutama bagi mereka yang tidak terbiasa makan di awal hari seperti ini harus dikesampingkan. Makanan harus terus dipaksa masuk ke dalam tubuh agar menjadi energi aktivitas gowes yang tidak biasa ini. Bagi  yang telah terbiasa makan sahur untuk berpuasa, tentu tidak menjadi soal. Start demikian pagi dilakukan mengingat rute yang demikian jauh dan agar finish tidak terlalu larut malam.

Sumber Foto: Dokumen Pribadi/ Dokumen JCC
Sumber Foto: Dokumen Pribadi/ Dokumen JCC
Setelah mendapatkan arahan detil terkait dengan rute yang dilalui dan dilanjutkan dengan foto bersama di depan Tugu Libra, rombongan goweser itu pun dilepas tepat pukul 05.30 pagi.  Tour kali ini melewati sejumlah titik penting di kota rusa Merauke, seperti Monumen Kapsul Waktu, Taman Nasional Wasur dan Titik Nol  KM di Sota yang merupakan wilayah yang langsung berbatasan dengan negara tetangga Papua Nugini. 

Belum merasa cukup dengan mencapai Titik Nol KM, yang ternyata baru berjarak 78 km dari pusat kota Merauke, rombongan goweser pun melanjutkan rute ke Barki yang berjarak sekitar 72 km dari Titik Nol KM ini, sehingga total jarak yang dicapai para goweser dari titik start adalah sejauh 150 km. 

Setelah perjuangan cukup melelahkan, para peserta tiba di Barki menjelang waktu Dzuhur. Di Barki ini atau tepatnya di Pos Satgas Pamtas RI PNG Barki, para peserta berkesempatan menikmati shalat Dzuhur di mushola Pos, makan siang dan beristirahat sejenak. Merebahkan tubuh sejenak di atas kursi-kursi panjang di bawah rindang pepohonan merupakan saat istirahat ternyaman yang dirasakan para peserta siang itu. Namun, tak berapa lama pimpinan rombongan memberi aba-aba, "Sepeda di tangan, rute masih jauh, istirahat secukupnya saja." 

Para peserta pun bersiap menempuh rute yang merupakan separuh perjalanan yang tersisa. Rute kali ini adalah jalan yang berkebalikan dari rute awal yakni menuju ke Kota Merauke yang berjarak 150 km dari Pos Barki. Perjalanan menguras tenaga, waktu dan emosi pun dimulai kembali. 

Selain menaklukkan jarak yang demikian jauh, para cyclist juga harus bertahan melawan teriknya mentari yang juga tak kalah menghabiskan energi. Beruntung sang raja siang baru bersinar begitu terik sekitar pukul 10.00 hingga menjelang Asar. Namun, gowes di bawah terik mentari dengan lama waktu yang demikian betul-betul menguji ketabahan untuk memilih antara melanjutkan gowes yang tentu saja dengan mengurangi kecepatan atau tarikan untuk 'loading'. Hehe. Gowes di tengah tekanan seperti ini, jarak 'Water Station' sekitar 40-an km terasa lebih jauh berkali-kali lipat. Namun, sebagian besar goweser lolos dalam ujian ini. Alhamdulillah, mantap!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun