Perkembangan dan percepatan teknologi memberikan berbagai fasilitas yang sangat memanjakan kepada hampir seluruh warga dunia, termasuk masyarakat Indonesia, maka pengaruh secara signifikan telah mengubah model Jurnalisme seakan-akan sudah meninggalkan teori lama maupun teori baru atau kajian model baru.
Semua model lama semakin terkikis mau tidak mau mengikuti perkembangan zaman, sebab teknologi telah memaksa publik untuk mengubah cara pandang, kegiatan, termasuk cara mengkonsumsi media. Be there or be behind?
Journalism is an act of faith in the future - Anny Curry
Kemunculan media digital menjadi awal perubahan mendasar dalam dunia Jurnalisme, karena Jurnalis dituntut untuk dapat mengembangkan berbagai format baru.Â
Ketika dunia bergerak maju, Jurnalisme Profesional yang independen menjadi lebih penting daripada sebelumnya dalam membantu masyarakat memahami tantangan dan peluang besar yang sedang dihadapi dari peristiwa sehari-hari hingga masalah global yang sangat kompleks.Â
A. KOLABORASI
Adanya kolaborasi dalam kerja jurnalistik dan tidak memandang media lain sebagai kompetitor merupakan salah satu cara menemukan kekuatan dalam membuat berita yang kompleks, seperti dalam liputan investigasi. Ini menunjukkan bahwa insan jurnalis sudah tidak berkutat lagi pada jurnalisme masa lalu.
Tak adanya karakteristik independen dalam penyediaan informasi, analisis dan interpretasi yang akurat membuat publik akan semakin bergantung pada sumber dan desas-desus yang beredar secara online dan offline.Â
Masayarakat dapat dengan mudah terpapar hoax dari arus informasi yang begitu kencang, karena tidak adanya gatekeeper yang mengatur.
Pada era digital, banjirnya informasi menjadi penghambat fungsi jurnalisme dan kegiatan jurnalisme dianggap sudah tidak relevan lagi.Â
Padahal, jurnalisme harus menyesuaikan dengan zaman yang serba digital ini melalui big data yang memberikan manfaat bagi perkembangan jurnalisme data.Â
PODCAST - #talkingwithnarda Ep. 4 -Â Siap Jadi Jurnalis? Ini dia 4 Tips Menyongsong Jurnalisme Masa Depan Yang Lebih Baik! [Ft. Immanuel & Sara]
B. BIG DATA
Penggunaan Big Data dalam jurnalistik sangatlah penting, karena akan membuat penulisan lebih rinci, menarik dan kredibel apabila disertai dengan penggunaan dan analisa data yang mendalam.Â
Hal ini mampu memberikan masyarakat informasi yang relevan dan pengambilan keputusan yang tepat.
Misalnya, Panama Papers yang telah menggemparkan dunia pada April 2016 dengan jutaan dokumen finansial dari sebuah firma hukum asal Panama yang bocor ke publik dan mengungkapkan bagaimana jejaring korupsi dan kejahatan pajak para kepala negara, agen rahasia, pesohor sampai buronan, disembunyikan di surga bebas pajak
Medcom.Id (2016) mengatakan bahwa Big Data di era digital sangat diperlukan oleh industri mana pun, termasuk media, agar industri bersangkutan dapat terus menyediakan layanan publik, menstimulasi pembangunan, memberikan informasi yang kredibel, serta selalu siap menghadapi tantangan bisnis yang ada.
Menurut Paul Bradshaw, Big Data membahas mengenai :
- Geo (Bumi),Â
- Website Semantik,Â
- Grafik Sosial,Â
- Perilaku,Â
- Augmented Reality, tipe media interaktif yang menampilkan tampilan visual, suara maupun teks dari komputer yang berbasis tampilan lingkungan sekitar untuk mengoptimalkan pengalaman pengguna.
Oleh karena itu, kemampuan untuk beradaptasi dalam berkolaborasi dengan banyak orang yang memiliki latar belakang berbeda dan kecakapan dalam mengoperasikan big data menjadi nilai plus buat kamu yang ingin menjadi Jurnalis Masa Depan yang baik. Hasil dari bentuk baru jurnalisme, seperti digital, mobile dan visual yang sangat berguna bagi jurnalisme masa depan yang akan datang.
