Mohon tunggu...
Narda M Sinambela
Narda M Sinambela Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Mass and Digital Communications UAJY

Hanya seorang Introvert yang bercita Jurnalis

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Jangan Ngaku Anak Komunikasi, Kalau Tak Paham Prinsip-prinsip Dasar Multimedia Interaktif!

12 Februari 2020   14:04 Diperbarui: 12 Februari 2020   14:39 196
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Perkembangan jurnalisme dan industri media berkembang sangat pesat seiring berkembangnya zaman. Salah satu perkembangan mutakhir lain dalam industri media adalah munculnya apa yang disebut jurnalisme multimedia. Berbagai literatur yang membahas multimedia saat ini semakin banyak. Namun, pengertian tentang multimedia dalam jurnalisme itu sendiri masih agak simpang siur.

Menurut seorang  professor studi media, yaitu Mark Deuze dalam "What is Multimedia Journalism" (2004) yang mempunyai spesialisasi dalam jurnalisme di Fakultas Humaniora University of Amsterdam (UvA) melalui tulisannya Ia mengkontekstualisasikan multimedia dalam jurnalisme, mengembangkannya dalam newsroom kontemporer dan organisasi media, serta melihat praktiknya di Eropa dan Amerika Serikat. 

Tujuannya adalah menjawab dengan cara apa proses yang sedang berjalan berkaitan dengan konvergensi berdampak pada praktik dan persepsi dari jurnalis dan bagaimana proses ini membentuk dan memengaruhi kemunculan identitas profesional dari jurnalisme multimedia.

Pengertian Multimedia

Apa yang dimaksud dengan multimedia? Multi artinya "banyak." Sedangkan media adalah sarana untuk mendistribusikan dan merepresentasikan informasi, seperti lewat teks, grafik, gambar, suara, musik, animasi, dan video.

Jadi multimedia merupakan pengalaman interaktif berbasiskan komputer, yang memanfaatkan suara, animasi, video, dan realitas virtual, sebagai tambahan terhadap media tradisional seperti teks, grafik, dan gambar.

Elemen- Elemen dalam Multimedia 

Menurut FSTKM ada 5 elemen dalam multimedia :

  1. Teks
  • Istilah luas untuk sesuatu yang mengandung kata-kata untuk mengekspresikan sesuatu.
  • Teks adalah elemen paling dasar dari multimedia.
  • Pilihan kata yang baik dapat membantu menyampaikan pesan yang dimaksud kepada pengguna (kata kunci).
  • Digunakan dalam konten, menu, tombol navigasi.

Dokpri
Dokpri

2. Grafis

  • Gambar atau ilustrasi dua dimensi. 
  • Dapat diproduksi secara manual (dengan menggambar, melukis, mengukir, dll.) Atau dengan teknologi grafis komputer. 
  • Digunakan dalam multimedia untuk menunjukkan dengan lebih jelas apa yang dimaksud dengan informasi tertentu (diagram, gambar).

Grafis | Dokpri
Grafis | Dokpri

3. Audio

  • Diproduksi oleh getaran, seperti yang dirasakan oleh indera pendengaran. 
  • Dalam multimedia, audio bisa datang dalam bentuk pidato, efek suara dan juga skor musik.

Audio | Dokpri
Audio | Dokpri

Mixer | Dokpri
Mixer | Dokpri

Setting | Dokpri
Setting | Dokpri

4. Animasi

  • Ilusi gerak yang diciptakan oleh tampilan berturut-turut gambar elemen statis. 
  • Dalam multimedia, animasi digunakan untuk lebih meningkatkan / memperkaya pengalaman pengguna untuk lebih memahami informasi yang disampaikan kepada mereka.

Animasi | Dokpri
Animasi | Dokpri

5. Video

  • Apakah teknologi menangkap, merekam, memproses, mentransmisikan, dan merekonstruksi gambar bergerak. 
  • Video lebih mengarah pada urutan gambar realistis foto / rekaman langsung dibandingkan dengan animasi.
  • Video juga membutuhkan banyak ruang penyimpanan. Jadi rencanakan dengan cermat sebelum Anda akan menggunakannya.


Pengertian Jurnalisme Multimedia

Jurnalisme Multimedia memiliki dua definisi dalam konteks jurnalistik.

Pertama, sebagai presentasi paket berita di web dengan menggunakan dua atau lebih format media (audio, visual, dan teks) yang melibatkan penggunaan sistem hipertekstual dan interaktivitas. 

Kedua, presentasi paket tersebut terintegrasi lewat berbagai media (website, SMS, radio, tv, jaringan internet).

Dari pemaparan dua definisi tersebut kita dapat melihat bahwa ada jurnalisme yang berusaha membuat konten digital untuk platform berita mereka dan bagaimana mereka mendistribusikan konten.

Proyek multimedia terintegrasi merupakan praktek umum khususnya dalam industri hiburan, di mana acara televisi seperti Big Brother atau film seperti Star Wars yang secara detil dikembangkan, dirilis, dan lintas promosi melalui beragam plaftorm media, kanal, dan pasar.

Berikut beberapa contoh jurnalisme media mulai tahapan awal hingga tahapan maju (advance):

  1. Jurnalis cetak melakukan "standup" di depan kamera untuk menghadirkan beberapa aspek tentang berita untuk media TV.
  2. Galeri atau slideshow gambar yang dibuat jurnalis foto untuk website media mereka (untuk memasukkan foto-foto yang tidak bisa dimuat di koran cetak).
  3. Berita pendek (brief) atau summary yang ditulis oleh reporter media cetak, siaran, atau online yang digunakan sebagai konten email, i-mode atau SMS news alert.
  4. Proyek gabungan antara media-media yang berbeda untuk mengumpulkan, mengedit, dan menyajikan berita dengan beragam format.
  5. Redaksi (newsroom) multimedia yang terintegrasi secara penuh di mana satu kelompok jurnalis dari cetak, siaran, dan online bergabung untuk mengumpulkan informasi, menggali data, dan merencanakan paket berita yang didistribusikan ke seluruh media.

Menurut Campbell (2013), Revolusi digital menjadi berkembang dan menentukan munculnya "multimedia" yang mengaburkan batas antara gambar diam dan bergerak yang sudah lama kabur. Bahkan, pertimbangan singkat tentang sejarah pembuatan gambar banyak yang tumpang tindih antara gambar diam dan bergerak.

Close-up dan freeze frames adalah momen di mana bioskop menggunakan gambar diam, dan foto-cerita dan urutannya bersaksi tentang pengaruh sinema pada fotografi. Fotografer terkenal seperti Man Ray, Paul Strand dan Gordon Parks semua terlibat dalam pembuatan film, seperti Chris Marker "La Jetee" (1962) dan "Agnes VardaSalut Les Cubains"(1963) didasarkan pada foto.

Sumber: undark.org
Sumber: undark.org

Apa Pentingnya Sejarah Multimedia?

Hal ini menegaskan bahwa segala upaya untuk mendefinisikan "multimedia" dengan ketat akan mengecualikan lebih dari yang dicakupnya. Seperti yang dapat kita pahami bahwa apa yang dibutuhkan bukanlah definisi terbatas dari satu jenis, tetapi pemahaman yang diperluas tentang "fotografi," terutama hubungan lama dan kompleks antara gambar diam dan gambar bergerak, mungkin apa yang dimaksud Tim Hetherington ketika ia berbicara tentang Dunia "pasca-fotografi". 

Ini bukan dunia di mana satu bentuk visual telah mati, tetapi dunia di mana berbagai bentuk visual hidup dan lebih kuat dari sebelumnya.

PODCAST : Storytelling in Multimedia Journalism

Refrensi :

Dueze, M. "What Is Multimedia Journalism?". Journalism Studies, 5, no. 2 (May 2004): 139--152.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun