Mohon tunggu...
Narda M Sinambela
Narda M Sinambela Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Mass and Digital Communications UAJY

Hanya seorang Introvert yang bercita Jurnalis

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Penuh Sejarah, Inilah Perkembangan Jurnalisme Online di Dunia Sampai ke Indonesia

18 September 2019   16:55 Diperbarui: 24 September 2019   14:17 689
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tidak dapat dipungkiri bahwa kehadiran Internet di masa lalu akan menjadi seperti sekarang ini. Cepatnya pertumbuhan media massa di ranah daring, telah menggeser eksistensi media konvensional. Kehadiran Internet yang menggeser, mendominasi bahkan mematikan media konvensional dengan beralihnya masyarakat ke media baru atau digital, nyatanya memiliki lika-liku sejarah yang sangat panjang.

"The fact that it is called the World Wide Web is literally true, and the centre of the global newspaper business is the not the UK now, it's no longer the UK, but the US" -- Paul Darce, Daily Mail 

Hidup di era teknologi yang sudah semakin canggih dan  berkembang pesat membuat masyarakat menjadikannya sebagai kebutuhan dasar. 

Teknologi menawarkan kemudahan, kecepatan dan efisiensi yang membuat semua masyarakat bermigrasi dari media konvensional ke media baru yang serba digital. 

Akibatnya muncul sebuah inovasi dalam dunia jurnalistik yaitu dengan kehadiran 'Jurnalisme Online' di tengah masyarakat. 

Ciri khusus dari Jurnalisme Online adalah kecepatan penyampaian informasi dan dapat dipublikasikan detik itu juga saat kejadian sedang berlangsung.

Karakteristik dari tulisan beritanya berbentuk langsung atau straight news, ringkas, pendek dan padat. 

Keunggulan dari Jurnalisme Online sendiri adalah akses yang diberikan gratis, komunikasinya interaktif karena pengunjung atau pembaca dapat berinteraksi langsung melalui kolom komentar.

  1. Sejarah Internet di Dunia

Internet
Internet

Internet sudah hadir ke dunia sejak lima puluh tahun silam. Namun, akses World Wide Web (WWW) yang dikhususkan untuk publik baru ditemukan pada 1989 oleh Sir Tim Berners-Lee. Pada 11 Maret 1989, ditetapkan sebagai hari lahirnya Internet atau WWW.

Konsep kerja Internet adalah menghubungkan komputer pengguna dengan komputer-komputer lain di seluruh dunia, memungkin adanya konektivitas yang terhubung untuk saling berinteraksi. Dari situlah, sebutan online yang berarti 'dalam jaringan' lahir.

Seperti yang dipaparkan oleh CNN, inilah timeline penting dalam sejarah internet yang membentuk peradaban saat ini : 

1969: Internet dicetuskan
Pada Oktober 1969, peneliti-peneliti di Universitas California di Los Angeles (UCLA) berupaya untuk mengirimkan data dari satu komputer ke komputer lain. 

Mereka berupaya untuk mengirimkan tiga huruf, yaitu 'LOG', ke komputer kedua dalam bentuk kode biner, di mana komputer kedua nantinya akan menambahkan dua huruf lagi, sehingga menjadi 'LOGIN'.

ARPANet
ARPANet
Suksesnya penelitian tersebut melahirkan proyek ARPANET, yang dikembangkan dan ditujukan untuk keperluan militer Amerika Serikat.

Sistem yang dinyatakan sebagai pendahulu Internet tersebut semakin bertumbuh, dari yang sebelumnya hanya menghubungkan 4 komputer, menjadi 13 pada 1970. Pada 1981, telah ada 231 komputer yang terhubung dalam jaringan ARPANET. 

1971: Surat elektronik pertama
Ray Tomlinson, seorang Amerika, pada tahun 1971, mengirimkan surat elektronik pertama menggunakan ARPANET, dan mencetuskan penggunaan simbol '@' dalam alamat surel kita saat ini.

Surat Elektronik
Surat Elektronik

Simbol '@' digunakan untuk memisahkan nama pengguna, dengan jaringan yang sedang digunakan.

1983: Komunikasi antar jaringan
Sebelumnya, agar dua komputer dapat berkomunikasi satu sama lain dalam satu jaringan, diperlukan semacam 'protokol' berupa rangkaian tahapan, yang ditentukan oleh pengatur komunikasi.

TCP/IP
TCP/IP

Pada 1970, Robert Kahn, dan Vinton Cerf, mengembangkan TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol) yang memungkinkan pertukaran data dilakukan bukan hanya dalam komputer dengan jaringan yang sama, melainkan juga dalam jaringan berbeda.

Penggunaan TCP/IP masih digunakan hingga hari ini. ARPANET mengadopsi teknologi ini pada 1 Januari 1983, memungkinkan hubungan dengan jaringan komputer lain seperti Universitas. Pada poin inilah, internet ada dalam wujudnya yang kita kenal sekarang.

1990: Lahirnya WWW
WWW dicetuskan oleh Tim Berners- Lee pada 12 Maret 1989, yang saat itu bekerja untuk lab fisika CERN (Organisasi Eropa untuk Riset Nuklir). Ia mengusulkan sistem manajemen informasi yang terdesentralisasi. 

WWW
WWW

Pada saat itu, CERN memiliki ribuan karyawan, dan semakin banyak dengan masuknya karyawan baru. Sangat sulit untuk mendapatkan informasi yang mungkin berkaitan, tetapi tidak diketahui, karena tempat penyimpanan yang berbeda tempat.

Usulnya adalah sistem koneksi hypertext, serta pencarian menggunakan kata kunci, yang dihubungkan dengan informasi-informasi terkait.

Pada tahun 1990, Robert Cailliau dari Belgia membantu mengembangkan usul Berners-Lee. 

Penemuan ini didasarkan pada dua pilar, yaitu: bahasa pemograman HTML, yang memungkinkan keberadaan website, serta protokol pertukaran hypertext HTTP, yang memungkinkan pengguna meminta, dan menerima laman yang diinginkan.

Sistem ini kemudian disebarluaskan pada April tahun 1993, dan semakin populer seiring rilisnya Mosaic pada bulan November. Mosaic merupakan situs pencari (search engine) pertama. Jumlah situs yang dapat diakses, kemudian meledak dari beberapa juta di awal 1990, menjadi 400 juta pada tahun 2000.

2000an: Jejaring sosial, dan perangkat mobile
Tahun 2000 mulai menjadi titik penggunaan jejaring sosial. Jejaring sosial mulai diciptakan pada tahun 2003, hingga setahun kemudian, Mark Zuckerberg menciptakan Thefacebook.com yang awalnya ditujukan untuk menghubungkan mahasiswa-mahasiswa Harvard.

Facebook
Facebook

Facebook kemudian berkembang menjadi salah satu raksasa media sosial dengan sekitar 2,3 miliar pengguna.

Pada tahun 2007, Apple mengguncang dunia dengan iPhone, dan memulai tren ponsel pintar yang kita ketahui hari ini, sementara selama 10 tahun, layanan berlanggan untuk mobile broadband telah meningkat dari 268 juta, menjadi 4,2 miliar di seluruh dunia.

Mobile Phone
Mobile Phone

Sejarah Internet di Dunia
Sejarah Internet di Dunia

2. Apa itu Jurnalisme Online?

Menurut Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementeriaan Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Jurnalisme adalah sebuah pekerjaan mengumpulkan dan menulis berita di media massa cetak atau elektronik; kewartawanan.

Sedangkan, Online atau daring (bahasa bakunya), dalam jaringan, terhubung melalui jejaring komputer, internet dan sebagainya.

Oleh karena itu, Jurnalisme Online adalah sebuah pekerjaan mengumpulkan dan menulis berita di media elektronik yang terhubung dalam jejaring Internet.

Romeltea dalam buku Jurnalistik Online menyebutkan bahwa jurnalistik online adalah jurnalisme "generasi ketiga" setelah jurnalistik cetak (print journalism) --surat kabar, tabloid, majalah-- dan jurnalistik elektronik (electronic journalism) atau jurnalisme penyiaran (broadcast journalism) --radio, televisi, dan film.

Jurnalisme online adalah "jurnalistik masa depan" (future journalism) yang terus berkembang seiring perkembangan teknologi informasi dan komunikasi.

Jurnalisme Online
Jurnalisme Online

3. Sejarah dan Perkembangan Jurnalisme Online di Dunia

Kehadiran Jurnalisme Online di dunia  ditandai dengan munculnya BBC (Britain Broadcasting Corporation) yang memperkenalkan sistem teleteks pada tahun 1971.

BBC World
BBC World

Lalu, pada 1974, muncul videoteks dari British Post Office's Research Laboratory dengan menghadirkan fitur dan sistem yang sudah mumpuni dari teleteks.

British Post Office's Research Laboratory 1
British Post Office's Research Laboratory 1

British Post Office's Research Laboratory 2
British Post Office's Research Laboratory 2

Pada tahun 1980an, komputer mulai menjadi wadah teleteks dan videoteks serta menjadi hal yang mainstream dengan kepemilikan meluas di masyarakat.

Sebagai contoh CompuServe, The Source dan Prodigy perusahaan penyedia layanan informasi yang pada tahun 1981, memasukkan versi teks dari surat kabar di sistemnya yang menjadikan munculnya jurnalisme online dan bentuk digitalisasi dunia berita di tahun-tahun berikutnya secara lebih populer.

CompuServe
CompuServe

The Source
The Source

Prodigy
Prodigy

Untuk memahaminya lebih mudah dan jelas, berikut timeline kehadiran jurnalisme online :

Tahun 1990an: Kelahiran Jurnalisme Online

1993 : Pada Oktober di University of Florida diluncurkan situs jurnalisme pertama dalam Web.

1994 : Pada 19 Januari, surat kabar pertama yang dipublikasikan secara reguler di Web yaitu Palo Alto Weekly di California, mempublikasikan kontennya secara penuh setiap dua minggu sekali.

Palo Alto Weekly
Palo Alto Weekly

Juni di Kanada, surat kabar Halifax Daily News menjadi yang pertama berubah menjadi online.

Halifax Daily News
Halifax Daily News

1995 : Pada 19 April, Bom Kota Oklahoma menjadi peristiwa penting pertama dimana orang-orang mulai beralih ke Internet untuk mencari informasi atau berita terkini.

Bom Kota Oklahoma
Bom Kota Oklahoma

Bulan Oktober, Boston Globe meluncurkan Boston.com di Web, situs unik yang menyatukan banyak layanan lokal. Lebih dari 150 saluran-saluran berita di Amerika Utara telah memiliki edisi online.

Boston.com
Boston.com

1997 : Edisi online Dallas Morning News melakukan pemberitaan bahwa Timothy McVeigh telah mengklaim bertanggung jawab atas peristiwa Bom Kota Oklahoma. Hal ini merupakan kali pertama organisasi berita mainstream membeberkan kisah penting di situs webnya, bukan di surat kabar cetak.

Dallas Morning News
Dallas Morning News

Tahun 2000an: Keterlibatan elemen masyarakat dalam jurnalisme, atau biasa disebut Citizen Journalism

2000 : Situs berita mainstream mulai terlibat dengan pembacanya. Seperti kematian Perdana Menteri Kanada, Pierre Trudeau, ribuan orang Kanada memberikan cerita mereka dalam situs web berita.

Kematian Perdana Menteri Kanada, Pierre Trudeau
Kematian Perdana Menteri Kanada, Pierre Trudeau

kematian Perdana Menteri Kanada, Pierre Trudeau di Media Online
kematian Perdana Menteri Kanada, Pierre Trudeau di Media Online

2003 : Lalu muncul model langganan berbayar, yakni pada Canada.com, berita terbaru tetap gratis, sedangkan konten lainnya memerlukan pembayaran.

Canada.Com
Canada.Com

Menyingsingnya jurnalisme warga atau sering disebut citizen journalism. Software blog membuat publikasi web oleh masyarakat biasa (bukan jurnalis profesional) menjadi mungkin.

Citizen Journalism
Citizen Journalism

2004 : Para blogger mengalahkan pemberitaan media mainstream mengenai tsunami yang meluluhlantahkan Asia Selatan-Timur dengan video amatir peristiwa yang dapat dinonton di rumah melalui internet.

Tsunami Yang Meluluhlantahkan Asia Selatan-Timur
Tsunami Yang Meluluhlantahkan Asia Selatan-Timur

2005 : media mainstream mulai menggunakan video buatan pengguna (user-generated content), situs-situs baru berlomba-lomba untuk mendirikan komunitas warga dan menarik para pembaca tentunya.

BBC News
BBC News

Perkembangan Jurnalisme Online di Dunia
Perkembangan Jurnalisme Online di Dunia

4. Sejarah dan Perkembangan Jurnalisme Online di Indonesia
Media Online Indonesia | detik.net.id
Media Online Indonesia | detik.net.id

Seperti yang dipaparkan Aliansi Jurnalis Independen (AJI) dalam bukunya yang berjudul Media Online : Pembaca, Laba dan Etika, Perkembangan Media Online di Indonesia bermula pada tahun 1990-an saat adanya Internet.

Awalnya adalah proyek hobi dari sejumlah orang yang tertarik membangun jaringan komputer. Rahmat M. Samik-Ibrahim, Suryono Adisoemarta, Muhammad Ihsan, Robby Soebiakto, Putu Surya, Firman Siregar, Adi Indrayanto, Onno W. Purbo adalah nama-nama yang kerap disebut di awal sejarah internet di negeri ini.

Wabah internet mulai mengemuka di publik saat jasa layanan internet komersil pertama yaitu Indonet berdiri pada 1994. Selanjutnya, tidak ada catatan yang akurat sejauh ini mengenai situs pertama Indonesia yang tayang di dunia maya.

Media 1990an : Generasi Pertama 

1994 : Catatan tentang media pertama yang hadir di internet jauh lebih pasti yaitu Republika Online (www.republika.co.id) yang tayang perdana pada 17 Agustus 1994, satu tahun setelah Harian Republika terbit.

Republika.Co.Id
Republika.Co.Id

1996 : Berikutnya, awak tempo yang “menganggur” karena majalah mereka dibredel rezim orde baru pada 1994 mendirikan tempointeraktif.com (sekarang www.tempo.co).

tempo.co
tempo.co
Bisnis Indonesia juga meluncurkan situsnya pada 2 September 1996.

1997 : Selanjutnya, jauh dari Jakarta, pada 11 Juli 1997, Harian Waspada di Sumatera Utara meluncurkan Waspada Online (www.waspada.co.id).

Waspada.Id
Waspada.Id
Tak lama setelah Waspada Online, muncul Kompas Online (www. kompas.com) pada 22 Agustus 1997. Merekalah generasi pertama media online di Indonesia.

Kompas.Com
Kompas.Com
Kontennya hanya memindahkan halaman edisi cetak ke Internet, kecuali tempointeraktif yang tidak lagi memiliki edisi cetak.

Pada tahun-tahun ini berita-berita yang tayang di situs-situs media online itu bersifat statis. Internet pun belum begitu populer di tanah air. Selain itu, situs-situs berita itu belum berorientasi bisnis.

Redaktur tempo.co (nama baru tempointeraktif. com), Widiarsi Agustina, mengemukakan tempointeraktif. com bukan merupakan versi online dari Majalah Tempo yang dibredel tahun 1994.

Namun, seperti halnya majalah, tempointeraktif.com di-update mingguan. Daru Priyambodo, Pemimpin Redaksi tempo.co, mengemukakan hal yang sama. Media-media online yang muncul pada tahun-tahun pertama ini sebenarnya hanya salinan dari versi cetak.

Mereka belum memiliki model bisnis yang dirancang untuk menghasilkan laba karena media ini dilahirkan sebagai simbol prestise.

1998 : Detik Sang Pelopor

detikcom
detikcom
Digagas oleh Budiono Darsono, Yayan Sopyan, Abdul Rahman dan Didi Nugrahadi, www.detik.com diunggah pertamakali pada 9 Juli 1998 dengan modal awal 40jt.

Tidak ada media cetak yang mengindukinya dan muncul sebagai media online otonom.

Tidak ada hubungan apapun antara detikcom dengan Tabloid Detik dan Detak kecuali bahwa Budiono dan Yayan pernah menjadi editor di Tabloid Detik.

Momen perubahan sosial politik di tahun 1998 menggerakkan Budiono untuk membuat sebuah media baru yang tidak mudah dibredel dan mampu memberikan informasi secepat mungkin tanpa harus menunggu dicetak besok pagi.

Kerap, atas nama kecepatan, berita detik.com tidak selalu lengkap dengan unsur 5W + 1H layaknya pakem baku jurnalistik.

Budiono mengenalkan langgam running news, yakni sebuah penyajian berita serial yang meniru cara breaking news stasiun berita CNN atau yang biasa juga diterapkan pada kantor-kantor berita asing seperti AP, AFP, atau Reuters.

2000-2003: Booming Dotcom dan Kejatuhannya 

Situs Online
Situs Online

Akhir 1990-an, dunia dilanda booming dotcom.

Situs-situs lokal bermunculan satu per satu, termasuk situs-situ berita antara lain astaga.com, satunet.com, lippostar.com, kopitime.com dan berpolitik.com.

Mereka yang terjun ke situs-situs berita ini adalah para pemodal berkantong tebal. Astaga dan Satunet dimodali investor asing, sementara Lippostar adalah besutan Grup Lippo, perusahaan papan atas di Indonesia.

Kopitime.com juga menorehkan sejarah di era ini sebagai media online pertama yang tercatat di Bursa Efek Jakarta. Di luar nama-nama itu, satu persatu media online terus bermunculan.

Euforia online di tanah air tidak bertahan lama. Kegairahan media-media online baru dengan kucuran dana besar dari para investornya rupanya tidak diimbangi dengan pertumbuhan bisnis yang baik.

Memasuki tahun 2002, satu per satu media berguguran, tak mampu mengongkosi biaya operasional. Kopitime pun tak lama menikmati lantai bursa.

Pada 2003 meski dilanda krisis, detik.com tetap bertahan meski harus melakukan pemutusan hubungan kerja terhadap sejumlah karyawannya.

Dua media online lain yang juga bertahan dari krisis adalah kompas.com dan tempointeraktif.com. Dua terakhir ini tidak gugur karena ditopang kokoh oleh media induknya yang berbasis cetak.

Kompas.com yang kala itu di-branding sebagai Kompas Cyber Media atau KCM terus dipertahankan meski roda bisnis terasa berat berputar. Republika.co.id juga bertahan bahkan memperbaiki penampilannya pada 2003.

Meski belum memiliki prospek bisnis, sejumlah media cetak pun masih mempertahankan situs mereka seperti suarapembaruan.com, mediaindonesia.com, dan bisnis.com.

Setelah 2003: Musim Semi

Prahara di sepanjang 2002 dan 2003 tak mengikis semangat juang para pemilik modal. Awal 2003, muncul www.kapanlagi.com oleh Steve Christian bersama seorang rekannya yang baru pulang kuliah dari Australia mengonsep sebuah situs hiburan yang tujuh tahun kemudian berkembang menjadi media hiburan terpopuler di jagat Internet Indonesia.

KapanLagi.Com
KapanLagi.Com
Tahun 2012 Steve mencoba peruntungan baru dengan membangun situs berita yang lebih “serius” www. merdeka.com.

Merdeka. Com
Merdeka. Com
Memasuki tahun 2006, grup PT Media Nusantara Citra (MNC) yang memiliki tiga stasiun televisi yaitu RCTI, Global TV, dan TPI yang kemudian berubah menjadi MNC menyiapkan situs www.okezone. com yang resmi diluncurkan pada 1 Maret 2007.

Okezone.Com
Okezone.Com
Tak lama setelah okezone. com, Grup Bakrie yang sedang mengonsolidasikan dua stasiun televisinya dalam anak grup Visi Media Asia (VIVA) juga tertarik ikut bermain di media online dengan meluncurkan vivanews.com pada Desember 2008.

Viva.Co.Id
Viva.Co.Id
Situs yang dulu hadir dengan nama Kompas Cyber Media atau KCM lahir baru dengan branding Kompas.com. Perubahan signifikan dari “media baru” ini adalah mempraktikkan langkah sinergi dengan mengkonvergensikan sejumlah media di bawah grup Kompas Gramedia ke dalam kompas.com. 

Sejak 2008, Tempointeraktif mulai digarap serius: staf ditambah, format baru dicari. Di sinilah ihwal munculnya peralihan dari www.tempointeraktif.com menjadi www.tempo.co.

Selepas 2003, situs-situs berita yang mewarnai jagad maya tanah air tampil lebih atraktif.

Perkembangan Jurnalisme Online di Indonesia
Perkembangan Jurnalisme Online di Indonesia

Seiring perkembangan teknologi internet yang hadir dengan web 2.0-nya, situs-situs itu mulai membuka ruang terjadinya interaksi antar pembaca di situs mereka. Pembaca dapat memberikan komentar pada berita. Disediakan pula ruang diskusi dalam forum. Partisipasi pembaca diberi ruang lebih luas dalam layanan blogging. Detik.com menyediakan detikblog, sementara Kompas.com membuka Kompasiana.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun