PinterPolitik.com sebagai salah satu portal media online tampaknya memiliki sejumlah karakteristik untuk dicap sebagai media baru atau new media. Hal ini sangat penting untuk diketahui pembaca!
"Whoever controls the media, controls the mind". Jim MorrisonÂ
Berbicara mengenai media baru atau new media, tentu saja tidak dapat dilepaskan dari yang namanya kemajuan teknologi. Ya, salah satu dampaknya adalah keberadaan Internet.
Hadirnya Internet membuat media konvensional atau old media harus meyesuaikan diri dengan bermigrasi menuju platform online. Mau tak mau, siap tak siap media harus mengikuti perkembangan zaman.
Jika tidak, Ia akan tergerus zaman dan ditinggalkan oleh masyarakat, karena tak mampu bersaing dengan Media Online.Â
Salah satunya PinterPolitik.com yang berdiri sejak 2016 oleh Wim Tangkilisan, seorang Mantan CEO yang cukup berpengalaman bergerak di dunia Media. Seperti Globe Media Grup (Jakarta Globe, Globe Asia), menjadi Pemimpin Redaksi di Investor Daily dan Suara Pembaruan.
Seiring perkembangan media online yang begitu pesat, dibutuhkan sebuah portal berita yang mampu menjunjung tinggi asas-asas kebenaran.Â
Artinya, berita yang disajikan haruslah didasari oleh fakta dan data yang relevan, sehingga mampu meningkatkan wawasan berpikir para pembaca.
Dalam menciptakan konten-kontennya, ada  ciri khas tersendiri yang unik dan berbeda dari portal berita media lain.
Terdapat konten yang diisi dengan InDepth (tulisan mengenai peristiwa politik yang dikemas lebih mendalam dari berbagai sudut pandang), Celoteh (tulisan ringan mengenai peristiwa politik maupun non politik yang dikemas secara unik, menyegarkan dan tak jarang menghibur),Â
Video (berita politik yang dikemas secara ringan, singkat dan jelas melalui motion picture), Coretan Politik, Ruang Publik (berisi tulisan yang dikirim pembaca) dan Infografis (berita politik dikemas dalam rangkuman data dan fakta melalui bahasa gambar, sehingga mudah dicerna dan dipahami pembaca).
Sesuai dengan motonya, PinterPolitik hadir untuk memperjelas berita politik yang terjadi di negara ini.Â
Konten-kontennya bertujuan untuk menggebrak berita di balik berita, membongkar politik di balik politik dengan ulasan yang tajam, berani memihak atau beroposisi, dengan penyuguhan berita yang lengkap dan terpercaya.
Sayangnya, menurut survei yang telah saya lakukan, terdapat fakta bahwa masih banyak masyarakat yang belum mengetahui keberadaan portal media online ini.
Berani menerima Informasi yang dibentuk dengan sudut pandang kritis dan tidak mainstream. Sehingga, pembaca mendapat wawasan politik yang berbeda dari yang ada.
Mengingat karakteristik media baru yang dipaparkan oleh Lister, dkk(2009), seperti Digital, Interactivity, Hypertextual, Network, Virtual dan Reality.
Muncul pertanyaan, "Apakah PinterPolitik.com memiliki karakteristik tersebut?" dan "Apakah PinterPolitik.com dapat disebut sebagai salah satu bentuk New Media?"
Terdapat 6 Karakteristik Media Baru dalam PinterPolitik.com Menurut Lister, dkk
- Digital
Setiap data, tulisan, foto, gambar, infografik atau informasi lainnya diubah menjadi bentuk angka. Sehingga, menciptakan kondisi untuk memasukkan data dalam jumlah yang besar dengan cepat.
Data atau informasi yang ada pada PinterPolitik.com telah melewati proses digitalisasi, di mana semua data yang ada telah diubah ke dalam bentuk angka biner yang membentuk kode yang merepresentasikan suatu informasi, seperti gambar contohnya.Â
2. Interactivity
Salah satu bentuk interaktivitas, adanya umpan balik yang dapat disampaikan pengguna atau dalam hal ini pembaca.
Namun, hal yang ditawarkan PinterPolitik.com tidak secara langsung dari laman artikelnya. PinterPolitik.com merupakan salah satu dari sekian banyak media online yang tidak menyediakan kolom komentar di situs webnya.
Menurut Zaenuddin, kerap kali terdapat perdebatan yang muncul dan tiada henti, bahkan hingga menyinggung hal yang berbau SARA.Â
Sedangkan, The Washington Post dalam Zaenuddin juga mengatakan di tahun 2013 situs web Popular Science mematikan kolom komentar yang diikuti sejumlah portal berita online, Recode, Reuters, Bloomberg dan Daily Beast pada tahun 2014.
Terbaru, sebagaimana diwartakan Techcruch, IMDb mematikan fitur komentar atau dalam bahasa mereka, discussion board. Pihak IMDb mengungkapkan, (kolom komentar) tidak lagi menyajikan hal positif dan pengalaman berguna bagi mayoritas pengguna.Â
Namun, tak perlu khawatir, karena kebebasan berpendapat dapat tersalurkan melewati media sosial PinterPolitik.com. Sehingga, umpan balik sebagai salah satu interaktivitas dalam media baru tetap terjadi.
Sebenarnya, pada isi artikel terdapat infografis yang jika diklik pembaca akan masuk ke dalam Instagram PinterPolitik.com dengan postingan berita yang sama, sehingga pembaca dapat berkomentar di sana.
Selain itu, PinterPolitik.com menawarkan bentuk interaktivitas lainnya, yaitu dengan memungkinkan pembaca dapat memilih berita apa yang akan dibaca, seperti  Weekly Editor Choice, Terpopuler, Terkini, Most Shared Posts, Spesial Kemerdekaan dan Ruang Publik serta dimudahkan dengan fitur 'pencarian' untuk pembaca yang tidak ingin repot mencari satu persatu pada bagian kanan atas.
3. HypertextualÂ
Dalam PinterPolitik.com, hypertextual muncul lewat setiap artikelnya yang memiliki tautan dengan informasi lain.
Misalnya, artikel yang ditulis oleh F51 (kode penulis) pada 28 Agustus 2019 dengan judul "Ibu Kota Baru, Penentu Jokowi", di mana pada artikel ini terdapat link yang dapat mengarahkan pembaca kepada informasi yang lebih detail mengenai berita tersebut.
Pada artikel ini contohnya "Dalam aspek ekonomi, kritik langsung datang dari empat ekonom senior, yaitu Prof David Henley dari Leiden University, ekonom Didik Junaedi Rachbini, ekonom senior Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Fadli Hasan, dan Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia Emil Salim".Â
Pada kata 'empat' bercetak warna hijau dan apabila diklik akan mengarahkan pembaca ke situs lain, dalam hal ini portal berita online CNBC Indonesia yang menujukkan pemberitaan yang berkaitan dengan kalimat tersebut.
Selain itu, isi dalam berita tersebut menampilkan infografis yang bertautan langsung dengan akun instagram PinterPolitik.com. Pada akhir artikel terdapat kategori video yang bertautan langsung dengan channel Youtube dari PinterPolitik.com.
 4. Networked
Networked atau terhubung dalam PinterPolitik.com juga dapat dilihat salah satunya dengan fitur 'share' yang memungkinkan pengguna dapat terhubung dengan media sosial.
Sehingga, konten yang dibaca dapat dibagikan ke media lain seperti WhatsApp, Facebook, Line, Twitter, Telegram, Linkedin dan bahkan dapat mencetak langsung atau nge-print dari situs web tersebut. Fitur berbagi ini terletak di setiap laman artikel bagian bawah.
Selain itu, terdapat sebuah forum yang dibangun melewati facebook page dan official account line PinterPolitik.com.
"Dengan demikian, PinterPolitik.com hanya memenuhi empat dari enam karakteristik media baru atau new media menurut Lister, dkk."
Aspek Lain Yang Harus Dipenuhi Media Baru
CONTENT
Dalam penulisannya PinterPolitik.com mengikuti aturan penulisan untuk web seperti yang dipublikasikan BBC.
- Tajuk Berita yang baik, karena ada kata kerjanya "Ibu Kota Baru Pengaruhi Asing".
- Summary terdapat persis di bawah judul yang berisi ringkasan singkat tentang inti dari artikel yang dibuat. Tulisannya tebal dengan ukuran yang berbeda dari isi berita. Â
"Tiongkok dinilai tengah membangun tatanan dunia baru melalui Belt and Road Initiative (BRI) atau One Belt One Road (OBOR) miliknya. Apa dampak politiknya terhadap Indonesia?".
- Kutipan atau Quote
Setiap artikel atau pemberitaan yang dipublikasikan terdapat quote atay kutipan yang dihighlight dengan tanda petik dua.Â
Seperti pemberitaan mengenai Hantu Sawit di Papua?. Quote yang ditampilkan berbunyi "If I tell people where I'm from, they might think I gotta gun" -- Dreezy, penyanyi rap asal Amerika Serikat
- Intro
Diperlukan Intro yang kuat pada awal paragraf untuk memberikan inti artikel, karena paragraf awal yang menentukan apakah pembaca akan tertarik untuk membaca lebih lanjut atau tidak.Â
Agar dapat bekerja di semua platform dan perangkat yang memungkinkan, pada dasarnya perlu diceritakan dalam empat paragraf pertama, sekitar 70 kata. Seperti pada berita "Goodbye Jonan, Welcome Arcandra?"
- Mengutip dengan Benar
PinterPolitik.com tidak menampilkan kutipan pernyataan dari narasumber, karena gaya penulisannya bersifat In-Depth atau pelaporan mendalam yang disajikan dalam rangkaian tulisan.Â
Disajikan lengkap dengan mengulas satu topik tertentu secara menyeluruh dengan tulisan mengenai peristiwa politik yang dikemas lebih mendalam dari berbagai sudut pandangSeperti dalam berita "Mahatir "Teman" Tiongkok, Jokowi Dilema?"
- Gambar Sesuai dengan Cerita
Pemberitaan mengenai "BIGO, Ancaman Pengawasan" menggunakan gambar yang sangat relevan untuk mendukung topik yang sedang dibahas seperti foto dari narasumber itu sendiri, infografis yang membahas tentang "Pemerintah Suka Pakai BIGO?" dan gambar tweet tentang teknologi BIGO.
- Sub Judul
Sub Judul atau Sub Head harus menjadi frasa menarik yang merujuk pada sesuatu yang pasti ada dalam salinan di bawahnya - sesuatu yang belum dikeluarkan. Seperti dalam berita "Bara Sosial Rasisme di Papua".
- Hyperlink
Dalam artikel "Misteri Sandi Calon Ketum PAN" di PinterPolitik.com ditemukan banyak sekali hyperlink bewarna hijau di setiap tulisan.Â
Jika pembaca kita mengkliknya, akan membawa ke portal situs lain yang mengulas lebih dalam tentang kata yang bewarna hijau.
2. FunctionalityÂ
Situs web PinterPolitik.com sangat mudah digunakan untuk diakses melalui desktop/pc dan smartphone. Saat membaca, tidak terdapat iklan yang mengganggu.
3. Navigation Â
Sangat mudah dalam mencari dan menemukan konten di PinterPolitik.com. Pembaca tinggal mencari kata kunci pada fitur 'pencarian' di sudut kanan atas.Â
Misalnya, kata 'Papua', maka konten tentang Papua akan banyak muncul dari yang terbaru dipublikasikan hingga konten yang lama.Â
4. Audio/Video QualityÂ
video diupload 30 Juli 2019
video diupload 31/3/2017
PinterPolitik.com menyediakan video di situs webnya dan Youtube. Kualitas Audio dan videonyanya pun sangat bagus.Â
Seperti kedua video di atas yang dibuat pada tahun yang berbeda, PinterPolitik.com tetap menjaga kualitas audio dan video yang mereka buat.
Justru, pengguna sendirilah yang menentukan kualitasnya, mulai dari 144p-1080 hd.
Adanya audio dan video yang dipublikasikan membuat artikel lebih bervariasi, tidak monoton, lebih menarik (adanya ilustrasi dalam bentuk animasi), lebih jelas dalam memahami suatu peristiwa dan mempermudah pembaca mendapatkan informasi (karena bisa dibarengin dengan melakukan hal lain).
"Oleh karena itu, PinterPolitik.com sebagai media online, telah memenuhi berbagai macam aspek dari karakteristik media baru. Sehingga PinterPolitik.com dapat disebut sebagai salah satu media baru atau new media".
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H