Mohon tunggu...
Narda Nasar
Narda Nasar Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi

Penyuka sastra, dan setiap hal yang membahas mengenai hidup dan serba serbi di dalamnya

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Jati Diri Tersaji di Balik Kegagalan

16 Desember 2022   17:38 Diperbarui: 16 Desember 2022   17:45 173
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Tidak Lulus" sedetik Alika seperti ingin menghilang dari dunia ini, bersembunyi di planet lain dalam kesedirian yang hampa. Setidaknya itu lebih menyenangkan dibanding harus menelan kepahitan akan balasan kerja kerasnya selama ini. Bahkan, sesuatu yang sudah dirinya susun dalam setahun hancur dalam kurung waktu kurang dari semenit dengan dua kata yang mengawali.

Dari hari itu setiap kali mendengar kata universitas secara spontan Alika akan mengingat kata "SBMPTN", sebuah istilah dengan luka mendalam yang sangat membekas. Bahkan, sampai hari ini luka itu masih meninggalkan bekas dan rasa trauma tersendiri. Rasa sakit menjalar dalam diri, bahkan ketika orang -- orang sudah sibuk mempersiapkan diri menuju tempat baru Alika masih menangis meratapi setiap perih.

Keterpurukan kemudian membawanya pada fase tidak tau jalan akan masa depan. Bingung harus bagaimana hingga tiba di suatu kondisi dirinya dihadapakan pada dua pilihan yang diberikan oleh orang tua. Memilih lanjut di provinsi sebelah atau merantau keluar pulau dan mulai kehidupan baru di kota yang mendapat julukan kota pendidikan. Pilihan yang begitu menggiurkan dengan berbagai pengalaman yang akan tersaji di dalamnya.

Tapi kembali pada hukum alam dimana ada keputusan maka di situ ada konsekuensi, merantau sampai keluar pulau tentu membuat dirinya harus mandiri dan hanya bisa merasakan pelukan ibu setahun sekali. Setelah berfikir keras, Alika kemudian berdamai dengan keadaan dan berusaha untuk berfikir positif menghilangkan setiap pikiran negatif yang tersaji. Keputusan diambil, memilih merantau ke luar pulau dan siap atas setiap pengalaman pahit dan manis.

Apakah hal yang membuat Alika berdamai dengan keadaan?

Kesedihan memang merundung Alika tapi karena paham akan keadaan dan perlunya upgrade diri sendiri maka dirinya mulai berhenti bersedih dan bangkit. Paham bahwa menangis itu tidak salah tetapi yang salah ketika seseorang terus menangis dan tidak mampu berdamai dengan keadaan.

Alika juga paham bahwa "Tuhan mengetahui apa yang kita butuhkan dan mengetahui apa yang terbaik untuk kita".

Dengan itu dirinya kemudian mulai belajar banyak hal, menelaah setiap kesalahannya tempo hari. Tentu hal pertama yang dirinya lakukan yaitu keluar dari zona nyaman, terus mencoba hal -- hal baru bukan murung, terpuruk dan bersedih. Alika menyadari pentingnya melupakan pola pikirnya yang dulu (unlearn), mempelajari setiap strategi yang relevan saat ini (Relearn), dan mengubah setiap kebiasaan lama yaitu menciptakan kebiasaan baru dengan membuka perspektif (Breakthrough) dan memahami perihal zaman yang terus berubah. Sehingga selalu diperlukan revisi terhadap banyak hal.

Ditempat barunya tersebut, Alika benar -- benar berada di lingkungan positif yang kemudian membuat dirinya lebih paham terhadap konsep diri yang sesungguhnya. Kini, Alika mengetahui apa yang dia inginkan, passion yang disukainya, hal apa yang harus dihindari dan apa yang harus dilakukan untuk ke depannya. Bersyukur tentu selalu dilakukan Alika berkat rasa sakit tempo hari kini dirinya berada di situasi saat ini, situasi yang membuat dirinya paham perihal passion yang cocok untuknya.

Di samping sadar tentang passion yang cocok untuknya, Alika tentu tetap menerapkan humality yaitu selalu memiliki kesadaran bahwa ada banyak hal yang belum diketahui olehnya dan tentang di luar sana ada banyak orang yang lebih berwawasan ketimbang dirinya. Secara tidak lansung sifat kepo (Curiosity) kemudian terbentuk dengan sendirinya, sehingga Alika terus mencari tau berbagai hal terutama seputar kekurangan dalam dirinya. Dengan kesadaran tersebut Alika kemudian terdorong untuk melakukan validasi pada dirinya (Doubt) dan kemudian terdeteksi informasi apa yang kurang (Discovery).

Alika kini mulai menikmati hari -- harinya dengan terus mengasah skill pada passion yang diminati, walaupun mungkin ini akan kembali disertai rasa berat tapi setidaknya dia sudah mengerti kemana harus melangkah, step -- step yang harus ditempuh, perihal strategi yang harus direvisi karena "efektif di masa lalu bukan berarti efektif di masa kini". Sebagai manusia yang tidak luput dari salah maka kita juga perlu untuk "mengesampingkan sudut pandang sendiri, dan melihat sesuatu dari sudut pandang orang lain".

"Keinginan tidak selalu harus terealisasikan, sebab hal itu kemudian yang akan dijadikan Tuhan sebagai jalan menemukan hal baru yang tentu lebih indah dari setiap keindahan yang kita rencanakan sendiri. Sukses tidak melulu karena keinginan yang tercapai tapi sukses juga perihal damai dan tidak menyalahkan keadaan atas segala hal yang sudah terjadi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun