Bukankah sudah banyak diberitakan bahwa banyak kios retail yang tutup dan pusat perbelanjaan yang sepi akibat gaya hidup yang bergeser ke gaya hidup digital yang tidak lagi membutuhkan toko untuk memajang dagangan, biaya parkir untuk memarkir mobil di pusat perbelanjaan, dan uang bahan bakar untuk transportasi menuju pusat perbelanjaan? Bila akhirnya retail kalah oleh gaya hidup digital, maka konsumen mulai kehilangan pilihan selain membeli secara daring.
Dari sisi pedagang, percayalah, akan tiba saatnya ketika mereka yang sudah menggantungkan hidup dengan berdagang ala "online-online" ini lama-kelamaan juga harus membayar mahal untuk menempatkan dagangannya di marketplace. Bukankah sekarangpun sudah mulai terjadi? Dari jutaan barang yang ada di marketplace, agar barangmu bisa terlihat oleh konsumen maka ada biaya yang harus dibayar.
Lalu, kemungkina manakah yang akan terjadi ke depan? Waktu yang akan membuktikan.
Jadi, nikmatilah masa-masa "bakar duit" penuh promo ini selagi masih bisa, karena ke depan kita akan membayar mahal gaya hidup digital ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H