Pernikahan beda agama merupakan hal yang lumrah bagi masyarakat desa, salah satu contohnya adalah Buddha-Islam, Katolik-Kristen, dan sebagainya.Â
Pindah agama juga merupakan praktik umum, baik karena pernikahan atau karena pilihan pribadi. Di kota tersebut, sudah menjadi rahasia umum bahwa perubahan agama secara tiba-tiba akan dianggap aneh, terutama pernikahan beda agama.Â
"Selama orang yang berganti agama menjadi orang yang lebih baik, dan lebih taat kepada tuhannya, maka pergantian agama pun tidak apa-apa." Kata Bapak Sumrah.
Ini menjelaskan bahwa selama orang tersebut berkembang menjadi orang yang lebih baik hati dan rendah hati, maka perubahan agama dapat dimaafkan.
Kalau bisa dibandingkan dengan penduduk kota-kota besar (JABODETABEK), sifat toleransinya di Desa Buntu sangat baik.
Banyak orang kota yang akan melihat toleransinya warga Desa Buntu sebagai hal yang aneh, karena belum biasa ketemu hal hal seperti pernikahan beda agama dan pindah agama.
Tapi di Desa Buntu, ini telah menjadi hal yang biasa untuk warganya, hingga bisa dianggap sebagai hal yang normal untuk warga. Karena mereka lebih buka dengan informasi-informasi yang baru, walaupun menganut agamanya mereka dengan kuat.Â
Sekian artikel saya, mohon maaf bila ada salah kata, bila tidak menyinggung, terima kasih.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H